Sepinya penonton dalam dua laga uji coba terakhir Persis Solo melawan Legiun Afrika serta PSMP Mojokerto membuat kondisi keuangan tim berjuluk Laskar Sambernyawa tersebut terkuras.
Tak hanya penjualan tiket pertandingan yang gagal melampaui target, manajemen pun masih dipusingkan karena harus merogoh koceknya lebih dalam untuk membayar match fee kepada dua tim tersebut.
Buntutnya, kondisi keuangan Persis Solo pun menjadi sedikit terganggu.
Dengan adanya masalah tersebut, gaji pemain untuk bulan Juli pun akhirnya tersendat dan belum dibayarkan.
Total senilai Rp. 265 juta masih menjadi tanggungan manajemen Persis Solo kepada sekitar 30 pemain yang saat ini menghuni skuad tim yang kini menghuni mes di wilayah Purwonegaran tersebut.
“Sebelum Lebaran nanti kami upayakan cicilan gaji para pemain untuk bulan Juni. Terkait berapa besarnya kami belum bisa memastikannya,” ujar Totok Supriyanto, manajer Persis Solo, Kamis (17/7) siang.
Dua laga kandang Persis Solo melawan PSIR Rembang serta Persipur Purwodadi yang akan digelar usai lebaran nanti diprediksi akan menjadi sandaran bagi manajemen Persis Solo untuk memperbaiki kondisi finansial tim menuju babak 16 besar Kompetisi Divisi Utama musim ini.