Home / PERSIS SOLO

Rabu, 12 Mei 2010 - 00:17 WIB

Dimanakah Mereka Sekarang? : Greg Nwokolo

Greg Nwokolo. Siapa yang tidak mengenal nama tersebut? Bagi publik bola di kota Solo dan sekitarnya, nama Greg Nwokolo begitu dikenal dan sangat membekas di hati para pecinta sepak bola di Solo dan sekitarnya. Ya, nama Greg sempat berkibar sebagai salah seorang pesepak bola handal yang bermain di klub promosi Persis Solo pada tahun 2007 lalu. Pemain impor hitam legam asal Nigeria tersebut adalah bintang lapangan hijau bagi klub yang disupport oleh suporter Pasoepati.

Adalah pada hari Minggu, 11 Februari 2007, ketika hujan gerimis mengguyur jagatan kota Solo. Di stadion Manahan, tampak sudah penuh sesak oleh puluhan ribu Pasoepati yang hendak menyaksikan pertandingan Liga Indonesia antara tuan rumah Persis Solo melawan tamunya Persmin Minahasa. Banyak orang tidak mengenal siapa saja pemain yang menghuni skuad Persis, mengingat itu adalah pertandingan perdana Persis di kancah kompetisi level tertinggi di Indonesia.

Namun ketika pertandingan tersebut telah berjalan hingga menit ke-20, para penonton yang umumnya adalah Pasoepati baru mengetahui bahwa pemain bintang pertama yang berada di skuad Persis adalah bernama Greg Nwokolo. Aksinya menjebol gawang Persmin di pertandingan tersebut, sangat berarti untuk mengangkat pamor namanya di mata Pasoepati. Apalagi, gol yang dicetaknya tersebut menjadi satu-satunya gol kemenangan Persis Solo atas Persmin Minahasa.

Tiga poin pun berhasil diraup Persis berkat gol semata wayang dari Greg Nwokolo. Semenjak itulah nama besar Greg Nwokolo mulai terdengar di setiap pertandingan kandang Persis yang dimainkan di stadion Manahan.

Muda, lincah, kuat dan mematikan! Empat kata sederhana yang mungkin bisa mewakili tentang sepak terjang Greg di dunia sepak bola. Muda, karena Greg hadir di kota Solo ketika usianya masih menginjak 21 tahun. Lincah, karena dari segi permainan di lapangan Greg tipikal pemain yang serba cepat, jago dalam olah bola, pintar berkelit dan sangat sulit dihentikan. Kuat, karena sifat dan tipenya yang tidak mudah menyerah dalam bertarung di atas lapangan. Dan mematikan, karena mempunyai insting mencetak gol yang mumpuni.

Tak banyak orang yang tahu, kehadiran Greg di tahun 2007 di Persis, adalah kehadiran kedua kali baginya membela tim sepak bola Solo. Sebelumnya di musim kompetisi 2005-2006, Greg sudah lebih dahulu merasakan lapangan Manahan dengan mengenakan kostum tim Persijatim Solo FC. Tapi sayangnya setengah musim di Persijatim Solo FC, Greg gagal menunjukkan bakat sepak bolanya. Alhasil ketika kompetisi usai, Greg pun memilih meninggalkan Indonesia dan hijrah ke negeri singa bergabung dengan klub Singapore Armed Forces FC.

Di klub barunya, Greg menunjukkan nalurinya sebagai seorang pemain sepak bola dengan mengemas 12 gol dalam 27 penampilannya di lapangan. Satu musim berlalu di negeri singa, Greg pun kembali lagi ke Indonesia dan mencoba peruntungannya di kota Semarang dengan memperkuat PSIS.

Pada musim kompetisi 2006-2007, alih-alih bisa menunjukkan kualitasnya sebagai pemain sepak bola PSIS, Greg malah terlibat pertengkaran di lapangan hijau dengan Modestus Setiawan, pemain satu timnya. Merasa tak nyaman, Greg kembali hijrah ke pulau Sumatra membela panji-panji PSMS Medan. Di Medan, permainan Greg mulai menunjukkan taji permainannya. Sumbangan 5 gol dalam 17 kali penampilannya bersama PSMS, paling tidak sedikit memberi bukti bahwa Greg bukanlah seorang tipe penyerang mandul.

Entah apa yang ada di pikiran Suharno, pelatih Persis Solo musim kompetisi 2007-2008, ketika itu. Nama Greg Nwokolo yang kurang diperhitungkan sebagai seorang penyerang asing, malah diterimanya sebagai salah satu dari lima pemain asing yang berhak mengisi skuad Persis Solo saat itu.

Tapi ternyata, keputusan Suharno dalam memilih Greg tidaklah salah. Berduet dengan penyerang lokal sekelas Rudi Widodo, kemampuan Greg sebagai seorang penyerang pun mulai berkembang di tim Persis. Dengan dukungan lini tengah Persis yang dihuni oleh gelandang stylish Esteban Busto dan Moukwelle Ebwanga, sodoran bola matang ke depan pun dengan mudah terkonversi menjadi gol lewat Greg maupun Rudi Widodo.

Aksinya yang memukau dan kerap mengundang decak kagum, berhasil membuat nama Greg Nwokolo dengan cepat memikat suporter setia Persis, Pasoepati. Greg pun menjadi idola baru publik Manahan di musim kompetisi saat itu. Aksi-aksinya selalu dinantikan oleh Pasoepati ketika Persis Solo bermain kandang di stadion Manahan.

Bahkan, tak sedikit yang kecewa jika saja nama Greg Nwokolo tidak tercantum di daftar starting line up yang akan dimainkan oleh pelatih. Bagi Pasoepati, Greg adalah 90% kemenangan! Greg mengakhiri musim kompetisi bersama Persis dengan mengemas 13 gol melalui 24 penampilannya di lapangan. Meski termasuk kategori penyerang subur, namun Greg tetap saja gagal membawa timnya minimal finish di posisi ke-9 klasemen akhir. Persis Solo pun gagal melenggang ke Liga Super Indonesia yang digadang-gadang akan menjadi kompetisi sepak bola level tertinggi di Indonesia.

Selesainya musim kompetisi 2007-2008, Greg pun memilih hengkang dari Persis Solo meski dari hati kecilnya ia mengaku telah menyatu dengan atmosfir kota Solo dan Pasoepatinya. Hengkangnya Greg dari Solo, bisa jadi ditengarai rasa kecewanya terhadap jajaran manajemen Persis waktu itu yang dirasa kurang pro aktif dalam membantunya mengatasi permasalahan yang sedang Greg hadapi.

Ketika kompetisi musim 2008 digelar, Greg pun seakan mendapatkan berkah karena bisa masuk line up skuad Macan Kemayoran Persija Jakarta yang banyak bermaterikan pemain-pemain timnas. Ketika pertama kali membela Persija Jakarta, bisa jadi nama Greg Nwokolo di skuad asing Persija hanyalah dianggap sebagai pemain asing kacangan.

Namun di tim ibu kota tersebut, ternyata Greg tak perlu membutuhkan waktu yang lama untuk bisa memikat hati para The Jakmania, suporter Persija. Melalui aksi individunya yang terbilang mumpuni, olah bola kelas wahid dan naluri mencetak golnya yang tinggi, menjadikan nama Greg Nwokolo sebagai ikon baru di Persija Jakarta. Tercatat 16 gol telah Greg sumbangkan untuk Persija melalui penampilannya selama satu musim berbaju orange Jakarta.

Meski pernah bermain di lima klub di Liga Indonesia, ternyata Greg Nwokolo mempunyai ambisi pribadi di karir sepak bolanya. Bermain di salah satu klub di benua Eropa adalah menjadi ambisi terbesar dari seorang Greg Nwokolo. Paling tidak, hingga saat ini keinginan tersebut sudahlah bisa dirasakan oleh dirinya.

Setelah menghabiskan kontrak satu musimnya bersama Persija, Greg akhirnya hijrah ke Eropa dan bergabung di tim promosi liga utama Portugal, S.C. Olhanense. Padahal, andai saja Greg tidak terburu-buru hijrah ke Eropa, sudah ada lima klub papan atas Indonesia siap menyodorkan kontrak menggiurkan untuk dirinya.

Tercatat, Persija Jakarta masih berkeinginan untuk mengontrak Greg di musim kompetisi 2009-2010, nama klub Pelita Jaya juga terendus ingin memakai jasa Greg di lapangan hijau, Persib Bandung yang juga mencoba menggaet ikon musuh bebuyutannya, Laskar Wong Kito Sriwijaya FC yang siap menggelontorkan 1,1 miliar untuk tanda tangan seorang Greg Nwokolo dan yang tak kalah serunya adalah hadirnya nama tim Beruang Madu Persiba Balikpapan dengan dana 1,3 miliar.

Namun Greg tak tergiur atas tawaran tersebut. Ia tetap memilih untuk bisa merasakan atmosfir kompetisi sepak bola di daratan Eropa. Di klub barunya, Greg Nwokolo mendapatkan kontrak kerja selama 2 tahun bersama Olhanense, klub yang sekota dengan Sporting Lisbon tersebut. Pelatih Olhanense, Joerge Costa, mengakui terkesan dengan eks bomber Singapore Armed Forces FC dan Persija Jakarta ini.

“Aku di sini untuk melihat apakah aku sudah mendapatkan apa yang diperlukan untuk bermain di Eropa dan saya percaya Olhanense dapat membuka banyak pintu bagi saya”, ujar Greg seperti dikutip portugoal.net.

Seorang Greg Nwokolo memang meninggalkan cerita tersendiri di kompetisi Liga Indonesia. Khususnya bagi Pasoepati, nama Greg Nwokolo masih saja tetap menjadi kenangan tersendiri. Namanya masih kerap kali disebut dan dielu-elukan oleh Pasoepati untuk bisa kembali lagi menghuni lini serang dari klub Persis Solo.

Namun yang menjadi pertanyaan sekarang, apakah seorang Greg Nwokolo masih mempunyai harapan dan keinginan untuk bisa memperkuat klub Solo tersebut, mengingat sekarang ini level permainannya telah sampai ke kompetisi level Eropa. Apakah seorang Greg Nwokolo masih berkenanan memperkuat Persis Solo, klub yang musim depan harus berlaga di kompetisi kasta ketiga di Indonesia?

onengisme

Share :

Baca Juga

PERSIS SOLO

Kurang Tajam, Persis Datangkan Charles Orock

PERSIS SOLO

Pasoepati Dihukum Komdis, Persis Solo Siap Lakukan Banding

PERSIS SOLO

Persis Solo Dikenai Sanksi Komdis PSSI

PERSIS SOLO

[Uji Coba] Jersey Baru, Persis Solo Pesta Gol ke Gawang Mojokerto Putra

PERSIS SOLO

Latihan Persis, Pemain Segera Jalani High Training

PERSIS SOLO

Haryadi: “Wasit Keterlaluan”

PERSIS SOLO

PAJANG PIALA LIGA 2 DI STORE, SUPORTER BISA FOTO SELFIE

PERSIS SOLO

Perdamaian Suporter di Stadion Manahan Solo