Home / PERSIS SOLO / PASOEPATI

Selasa, 28 Mei 2019 - 12:08 WIB

DERBY MATARAM, TAMBAH PANAS ATAU AJANG REKONSILIASI?

Pertandingan Persis Solo menghadapi PSIM Yogyakarta atau yang dikenal dengan Derby mataram belum juga tersaji, namun tensi tinggi dari kedua suporter klub tersebut sudah tersaji di media sosial. Ya, pertandingan ini memang prestisius dan penuh gengsi bagi pendukung kedua kesebelasan.

Bagi Persis Solo, kemenangan atas Laskar Mataram seakan menjadi harga mutlak yang dibebankan suporter pada manajemen serta jajaran tim yang dikomandoi pelatih Agus Yuwono, mengingat bukan hanya soal gengsi namun menjadi penyuntik motivasi pemain untuk lolos dari penyisihan grup.

Namun, tensi tinggi Derby Mataram coba dimaknai positif oleh Presiden Pasoepati, Aulia Haryo Suryo, yang berharap bertemunya Persis Solo dengan PSIM di grup timur menjadi awal yang baik untuk hubungan kedua belah pihak suporter.

“Saya berharap dengan pindahnya Persis Solo ke grup timur ini , satu grup dengan PSIM, semoga menjadi awal terwujudnya perdamaian supporter kedua belah pihak,”ungkap Aulia Haryo.

Tak hanya itu, Aulia Haryo juga menghimbau agar Pasoepati bisa menahan diri saat kedua klub bertemu agar jalannya pertandingan bias berjalan kondusif dan tidak berujung sanksi bagi Persis Solo.

“Saya berharap supporter Persis Solo, khususnya Pasoepati untuk bisa menjaga keamanan dan ketertiban baik di jalan maupun di stadion serta tidak melakukan tindakan yang berujung sanksi bagi Persis Solo,”terang Aulia.

Share :

Baca Juga

PERSIS SOLO

Lampu Hijau Untuk Fandy dan Agung Prasetyo

PERSIS SOLO

Ada Komunikasi Dengan Persebaya, Namun Belum Ada Surat Resmi

PERSIS SOLO

Pemain Persis Jr Diproyeksikan Untuk Solo Fc

PERSIS SOLO

PERKUAT PERTAHANAN, PERSIS SOLO REKRUT CLEYTON SANTOS

PERSIS SOLO

Ahmad Taufiq Gabung Persijap, Persis Solo Krisis Stopper

PERSIS SOLO

Ekspresi Pasoepati Di Stadion Manahan

PERSIS SOLO

Minim Stopper, Persis Solo Datangkan Achmad Taufiq

PERSIS SOLO

Gol Tunggal Ferry Bawa Persis Ungguli Persiku di Babak Pertama