Pernyataan presiden Pasoepati, Maryadi Gondrong ketika diwawancarai Bolasport.com perihal Pasoepati siap mendukung Bhayangkara Solo FC menimbulkan friksi di kalangan massa akar rumput Pasoepati.
Di media sosial, Pasoepati menentang keras pernyataan yang terlontar dari mantan dirijen Pasoepati tersebut. Tak hanya penolakan, hujatan dan sindiran juga dialamatkan pada pria bernama lengkap Maryadi Suryadharma itu.
Belakangan, terdapat klarifikasi antara sang pembuat berita dengan sang presiden Pasoepati. Gondrong mengaku hanya menyatakan bahwa tidak menyalahi AD/ART jika ada anggotanya yang mendukung Bhayangkara Solo FC.
Perihal kegaduhan di dunia maya, salah seorang tokoh perdamaian Pasoepati-Bonek, Robertus Beto, menyarankan teman-temannya untuk menghindari friksi sesama pendukung Persis Solo di dunia maya.
Beto mengajak anggota Pasoepati untuk bersikap tenang dan tidak terpancing emosinya. Beto meminta kawan-kawannya untuk tetap fokus pada klub yang berdiri pada tahun 1923 tersebut.
“Tidak perlu menanggapi klub lain, bukankah mata dan hati kita sudah memilih? fokus pada klub kebanggaan kita saja,” ujar Beto.
Ditanya lebih lanjut terkait persaingan dua klub yang saat ini berada di Solo, Beto menolak berkomentar lebih lanjut. Dirinya menegaskan hanya ingin semua tetap tenang dan fokus pada Persis Solo.
“Aku tidak mau berkomentar tentang klub selain Persis Solo, kita fokus Persis Solo saja, “tegas Beto.