Tidak tampilnya duo Serbia, Stevan racic dan Zarko Lazetic, ternyata berpengaruh besar pada permainan Laskar Jatayu Solo FC. Tim asuhan Branco babic ini di gelontor tiga gol tanpa balas oleh Laskar Sukaraja, Aceh United. Permainan para pemain yang jauh di bawah form menjadi faktor kekalahan Solo FC.
Alex Vrteski, harus tiga kali memungut bola di gawangnya
Sempat mengancam gawang Aceh United di awal-awal babak pertama, tendangan Ricky Kristendi hanya membentur tiang gawang lawan. Namun penampilan lini tengah Solo FC tidak bisa berkembang karena Aceh United bermain menumpuk para gelandangnya di lini tengah permainan.
HandsBall yang di lakukan David Michevski di kotak penalti membuat Aceh united mendapatkan hadiah pinalti di menit ke 45. Pierre Njanka yang di daulat menjadi algojo tendangan 12 pas menjalankan tugasnya dengan baik.
Selepas babak kedua permainan Solo FC tidak juga membaik, justru para pemain Aceh United yang semakin menguasai permainan. Aksi solorun dari yunarto berhasil mengelabuhi tiga pemain belakang Sol FC sebelum menceploskan bola ke gawang Alex Vrteski.
Tertinggal dua gol membuat Babic melakukan pergantian pemain, Slamet Widodo masuk mengisi lini pertahanan dan Ricki Kristendi di tarik keluar. Namun justru Aceh United yang menambah keunggulan lewat sundulan Alvin di menit ke 74.
Dengan hasil ini, Lionel Charbonier mengaku senang bisa mencuri tiga angka di Solo. Menurutnya persiapan Aceh United lebih baik sehingga bisa meraih hasil optimal.
” kemenangan kita karena banyak pemain Solo FC yang cidera. Secara taktik kami bermain lebih baik karena persiapan yang lebih baik. Saya juga sempat melihat permainan Solo FC di medan dan mempelajarinya. Salut buat penonton Solo yang bisa menerima kekalahan dan tidak melakukan kerusuhan” jelas Charbonier.(AN)