Permainan disiplin yang diperagakan para pemain Persis Solo saat menghadapi Persires Banjarnegara, Minggu (16/6) sore, akhirnya berakhir anti klimaks. Keputusan kontroversial hakim garis yang mengangkat bendera dan menganggap Tri Handoko berada dalam posisi offside membuat Laskar Samber Nyawa harus pulang dengan satu poin dalam lawatannya kali ini.
Umbul Wandono yang bertindak sebagai wasit utama pun tidak bisa menjawab saat para pemain Persis Solo meminta penjelasan terkait keputusannya. Dirinya pun tetap tidak bergeming atas keputusannya menganulir gon Tri Handoko.
Seusai pertandingan, pelatih Persis Solo, Widyantoro tidak bisa menutupi kekecewannya atas kinerja sang pengadil lapangan. “Kalau itu dianggap offside, pemain kami (Handoko-red) berlari dari belakang kok bisa dibilang offside,”ujar Wiwid seusai pertandingan.
“Sayang sekali, ditengah segala masalah yang kami hadapi namun alhamdulillah pemain kami bisa bermain maksimal. Sayang sekali akhirnya harus berakhir dengan keputusan wasit yang tidak benar,”keluh Wiwid.
Senada dengan Wiwid, penyerang Persis Solo yang golnya dianulir menganggap wasit telah merampok kemenangan Persis di lapangan. Namun meski kecewa, dirinya tetap mensyukuri hasil satu angka yang diraih Persis Solo.
“Itu bola crossing dan saya berlari dari belakang lawan. Saya yakin sebetulnya itu murni gol yang bersih, tapi ya mau gimana lagi,”ujar Handoko.
Dengan raihan satu angka ini, Persis masih berada di puncak klasemen sementara grup 2 kompetisi Divisi Utama LPIS. Namun posisi Persis terancam dikudeta oleh Pss Sleman jika tim berjuluk Elang Jawa tersebut bisa mengalahkan Persibangga Purbalingga, Minggu (16/6) malam di Maguwoharjo.