Hari ini, Senin 27 September 2010, tim sepak bola kebanggaan publik bola kota Solo tengah merayakan hari ulang tahunnya. Sejak berdiri pada tahun 1923 lalu, berarti Persis Solo kini telah berusia 87 tahun. Bagi sebuah tim sepak bola di Indonesia, usia 87 tahun tentu saja sudah menjadi sebuah tim sepak bola berumur sangat tua.
Sekedar diketahui, Persis Solo adalah pelopor dunia sepak bola karena telah berdiri sebelum klub-klub sepak bola ada di Indonesia, bahkan sebelum adanya PSSI atau Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia. Ketika itu, nama Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) masih melekat di tim sepak bola Solo tersebut sebelum pada tahun 1928 resmi berubah nama menjadi Persis Solo hingga sekarang.
Di usia Persis yang telah terbilang tua, terpaksa harus dirayakan di tengah situasi keprihatinan. Bagaimana tidak, umur yang sudah terbilang tua namun tetap saja membuat Persis Solo hingga kini terbilang sangat minim prestasi yang membanggakan.
Catatan bahwa Laskar Sambernyawa, julukan Persis Solo, yang pernah menjadi tim sepak bola raksasa dengan segudang prestasi, ternyata hanya menjadi bagian catatan sejarah masa lalu yang hanya bisa dikenang pada era sekarang. Sangat memprihatinkan memang, sebuah tim yang berada di tengah kota berkembang, dengan segudang potensi sumber daya penendang bola yang melimpah, infrastruktur terbaik yang dimiliki, ternyata gagal membangun sebuah tim sepak bola yang bisa disegani di negeri ini.
Bahkan, untuk bisa mengarungi kompetisi saja Persis Solo harus benar-benar memeras keringatnya untuk mencari segenggam materi untuk dapat menjalani roda kompetisi. Dengan berbagai keterbatasan, Persis Solo masih harus mendapatkan tuntutan untuk bisa mempersembahkan prestasi.
Namun, alih-alih sebuah prestasi yang dipersembahkan, dalam 2 musim kompetisi terakhir yang dijalani, Persis Solo malah hanya berkutat dengan permasalahan jerat degradasi.
Beruntung bagi Persis Solo, di tengah situasi memprihatinkan dan persembahan “prestasi degradasi” di musim lalu, Persis masih tetap mendapatkan dukungan penuh dari suporter setianya, Pasoepati.
Kelompok suporter Solo yang memiliki basis massa 25.000 anggota aktif ini masih setia dengan sumpahnya yakni mendukung Persis Solo apapun kondisinya. Tagline “Ora Persis, Ora!” yang kini mulai gencar didengungkan oleh beberapa pihak Pasoepati tentunya menjadi angin segar bagi laskar Sambernyawa.
Kalimat sederhana itu terlihat seperti kalimat biasa, namun jika menilik maknanya kalimat tersebut seakan menjadi sumpah setia bagi siapa saja yang mengucapkannya. Ora Persis, Ora!
Ulang tahun Persis Solo hari ini tentu saja menjadi momentum doa bersama bagi banyak orang, masyarakat Solo dan tentu saja suporter Pasoepati. Memiliki sebuah tim sepak bola yang kuat dan disegani tentu saja menjadi harapan dan angan-angan bagi setiap orang yang memperingati hari jadi Persis Solo hari ini.
Semoga ke depannya, Persis bisa mempersembahkan prestasi yang lebih membanggakan. Bisa menjadi tim sepak bola yang kuat dan disegani di kancah sepak bola negeri ini. Dari Persis pula, kami (Pasoepati) yakin bahwa euforia 10 tahun silam bakal terulang lagi di stadion Manahan. Selamat ulang tahun, Persis. Selamat ulang tahun, sang legenda sepak bola!
Naskah : Adjiwae Onengisme
Foto : Babhe Solomania