Hasil buruk yang dicatat mayoritas pemain Persis Solo saat menjalani tes Vo2Max beberapa waktu lalu ternyata benar-benar menjadi koreksi tersendiri bagi tim pelatih Persis Solo menjelang bergulirnya kompetisi Divisi Utama 2014.
Proses awal pengembalian kebugaran pemain ke level terbaik sudah dimulai sejak Senin (17/3/2014) pagi di Stadion Sriwedari saat Akbar Riansyah dkk melakoni sejumlah latihan fisik dibawah arahan pelatih fisik, Pipiet F Yulianto. Dua hari berlatih, para pemain digenjot dengan kombinasi latihan dengan level medium sampai akhirnya tim pelatih memberikan materi latihan lebih berat saat para pemain diwajibkan berlari cross country sejauh 11 kilometer di kawasan Waduk Cengklik Boyolali.
“Latihan kali ini materinya cukup berat, pemain harus berlari sejauh 11 kilometer dengan kondisi cuaca yang cukup panas,”ujar Widyantoro, Rabu (19/3/2014) siang usai memimpin latihan di Waduk Cengklik.
Beratnya latihan yang harus dijalani para pemain Persis tidak membuat Widyantoro menutup mata. Eks pelatih PPSM tersebut mempersilahkan pemain beristirahat andai sudah berada pada titik puncak kemampuan fisik mereka. Seperti saat dirinya mempersilahkan Ferryanto dan Ainuddin mengikuti latihan menggunakan sepeda karena tengah menjalani penyembuhan cedera. Pun juga saat Windu Wibowo diijinkan menepi karena tengah sakit dan tidak bisa mengikuti latihan bersama para pemain lainnya.
“Latihan endurance ini gunanya untuk meningkatkan ketahanan fisik mereka, pemain yang sakit saya beri toleransi tersendiri,”ujar Widyantoro.
Menurut Wiwid, sapaan akrab Widyantoro, materi fisik yang diberikannya saat ini baru dalam tahap awal. Meski intensitas latihan sudah mencapai level yang lebih tinggi, namun pemain akan menjalani latihan yang sama selama beberapa hari ke depan.
“Para pemain akan kembali berlatih pada Kamis (20/3/2014) pagi, namun intensitasnya tidak seberat hari ini. Kita rencananya akan melakukan cross country lagi hari Minggu (23/3/2014) mendatang di Tawangmangu,”ujarnya.
