Tiga pemain dicoret dari tim Persis Solo, mereka adalah Dedy Jaya Siregar, M Shulton Fajar dan Liswanto. Pencoretan dilakukan manajemen yang terdiri dari Ichmar Dani, Roni Guritno, dan Langgeng Jatmiko di mes pemain, Selasa (4 /4) malam. Selain manajemen, juga dihadiri dua asisten pelatih, I Komang Putra dan Albert Rudiana.
Ketiga pemain tersebut dicoret dengan alasan yang berbeda. Dedy Jaya Siregar dicoret karena tim pelatih menilai kualitasnya kalah jauh dibandingkan kiper utama Persis Solo saat ini, Agung Prasetyo.
“Saya sudah berdiskusi dengan pelatih kiper (Komang Putra-red), Dedy tidak memenuhi standar kiper yang diinginkan. Kualitasnya antara kiper utama dengan cadangan sangat jauh. Posisi kiper adalah hal krusial, jika kiper pertama absen, kiper kedua minimal kemampuannya setara, “kata Wiwid, Selasa (4/4/2017), saat jumpa pers di Kantor Sekretariat tim kawasan Pasarkliwon.
Berbeda dengan Liswanto, meskipun punya kualitas yang cukup bisa diandalkan, namun kebutuhan bek yang bisa menjadi leader di lini belakang menjadi alasan utama tim pelatih untuk mencoretnya.
“Secara visi, Liswanto sangat bagus, karena pemain pengalaman. Namun akan terlihat kelemahannya saat bertemu striker lincah yang memiliki kecepatan, dia sering kedodoran. Saya mencari pemain belakang yang pengalaman dan bisa menjadi leader di pos pertahanan,” ujar Widyantoro.
Kebutuhan seorang gelandang petarung yang punya fisik kuat untuk berduel dengan pemain lawan membuat Shulton Fajar tersingkir. Saat ini, di tim Persis Solo hanya ada M Wahyu yang bertipikal sebagai seorang breaker.
“Shulton memang bukan gelandang petarung seperti yang saya butuhkan. Seorang breaker harus memiliki naluri sebagai pemain perusak di lini tengah untuk memutus alur serangan. Dari skema saya ini, dia tidak masuk dalam pilihan,” ujarnya.
Dalam waktu dekat ini, manajemen akan segera mencari pengganti ketiga pemain yang dicoret tersebut.