Polemik seputar PSSI masih menjadi pembicaraan hangat di kalangan pecinta sepakbola nasional. Dugaan isu pengaturan wasit dan hasil pertandingan ataupun dugaan korupsi di tubuh otoritas tertinggi Sepakbola Indonesia itu masih sering di perbincangkan para penggila sepakbola di tanah air.
Puncak ketidakpercayaan suporter dan masyarakat sepakbola Indonesia terhadap kinerja PSSI adalah saat menggelar demo RevolusiPSSI beberapa waktu lalu. Hasilnya adalah lengsernya Ketua Umum dan Sekjen PSSI, Nurdin Halid dan Nugraha Besoes.
Namun kini puncak perhelatan konflik di tubuh PSSI sudah mendekati babak akhir dan tinggal menunggu dalam hitungan dua hari. Sabtu (9/7) bertempat di Hotel Sunan, nasib sepakbola Indonesia akan di tentukan melalui KLB PSSI.
JIka KLB PSSI kembali berakhir ricuh dan gagal mendapatkan hasil maka sanksi FIFA sudah menunggu di depan mata. Banyak pihak yang berharap agar kisruh di tubuh PSSI ini cepat selesai dan menghasilkan pemimpin yang bisa menjalankan roda PSSI dengan hati nurani.
Salah satunya adalah Suryo agung Wibowo, Juara Sprint ASEAN yang juga penggemar klub Persis Solo ini menyayangkan jika sampai kongres PSSI menemui deadlock lagi dan berimbas pada turunnya sanksi dari FIFA.
” Semoga berjalan lancar dan menghasilkan keputusan yang bisa memajukan sepakbola Indonesia dan bisa di terima semua pihak, sehingga semuanya bisa bersatu demi kejayaan sepakbola Indonesia di masa depan” jelas Suryo saat di hubungi redaksi.
” jangan sampai Deadlock, yang di takutkan akan ada hukuman dari FIFA sehingga persepakbolaan Indonesia akan mati karena tidak bisa ikut kompetisi resmi FIFA. kalaupun ada kompetisi nantinya bisa di bilang seperti liga tarkam” tambah Suryo Agung.