Duel sengit bakal tersaji di jatidiri sabtu (31/5/2014) sore. Pertarungan antara PSIS Semarang selaku pemuncak klasemen Grup 4 divisi utama melawan Persis Solo, tim yang tengah on fire dalam upaya menyalip PSIS.
Solo dan Semarang, dua kota yang punya jarak tak begitu jauh. Juga memiliki predikat sebagai kota besar di Jawa Tengah. Unsur sejarah begitu kental di dua kota ini. Semarang dikenal sebagai kota yang dipenuhi bangunan bersejarah beraroma colonial yang megah. Sedangkan Solo juga punya keunggulan berupa bangunan budaya warisan kerajaan Kasunanan dan Mangkunegaran. Menariknya, saat bicara Semarang dan Solo kita selalu teringat tentang isu yang pernah diapungkan beberapa tahun lalu yaitu soal kelayakan ibukota provinsi Jawa Tengah.
Saat kota Solo dalam waktu 10 tahun ini melejit sebagai kota modern yang terus berbenah dan berkembang. Sebaliknya Semarang seakan mentok karena berbagai permasalahan kotanya, mulai dari macet sampai masalah seperti banjir yang kadang mengepung kota Lumpia ini kala musim hujan. Banjir kota Semarang akhir-akhir ini juga semakin mengkhawatirkan. Air rob luapan laut jawa bahkan sampai mengalir dan melumpuhkan sektor vital kota Semarang seperti stasiun dan tempat penting lainnya. Solo sendiri bisa lebih ayem karena diuntungkan dengan letak geografis yang bersahabat. Suasana kota cenderung kondusif dan lancar. Faktor ini yang sering jadi alasan mengapa ibukota Jawa Tengah perlu digeser agak ke tenggara dari Semarang.
Masuk ke ranah sepakbola, soal infrastrukturnya. Solo punya stadion yang lebih representative untuk menggelar sepakbola daripada kota Pulo Tirang. Jatidiri terlihat usang dan kurang layak tim sekelas ibukota provinsi . Renovasi terakhir stadion ini terjadi tahun 2007 dan yang paling baru januari tahun ini. Itupun tidak mencakup seluruh bagian dari stadion kebanggaan Semarang ini.
Jika melihat perkembangan sepakbola di Ibokota provinsi di pulai Jawa seperti Surabaya misalnya yang punya Gelora Bung Tomo, stadion berkapasitan 50 penonton. Sedangkan Bandung, walaupun belum bisa digunakan, tapi kiranya hanya menunggu waktu saja publik Bandung bisa melihat Persib main disana. Semarang terlihat kalah jauh soal ini. Sementara Solo dengan stadion Manahan-nya malah jadi kota yang cukup sering menyelenggarakan pertandingan bertaraf Internasional. Yang terakhir bahkan baru rabu kemarin, saat Timnas Indonesia U-19 berujicoba dengan Lebanon.
Suporter berbasis ribuan seperti Snex dan Panser juga mesti punya ‘rumah’ yang cukup untuk menampung mereka yang semakin bertambah jumlahnya. Semoga permintaan publik Semarang untuk punya stadion baru segrra terleaslisasi demi mensejajarkan dengan kota besar lain termasuk Solo.
***
Sabtu nanti, ada pertaruhan lain yang diperebutkan antara Solo dan Semarang di stadion Jatidiri, yakni posisi puncak klasemen grup 4 divisi utama liga Indonesia 2014
PSIS kini masih bercokol di puncak klasemen bahkan saat Persis sudah memainkan 1 pertandingan lebih banyak dari PSIS. Mahesa Jenar juga punya rekor kandang yang cukup bikin keder siapapun tamunya.
Anak asuhan Eko Riyadi cukup produktif di kandang sendiri. Total PSIS menyarangkan 11 gol dengan presentase cukup besar yakni 2.75% per game dan tidak pernah sekalipun gagal mencetak gol. PSIS hanya kemasukan 3 kali. Hanya 2 tim yang sanggup membobol gawang PSIS yakni Persiku dan Persipur. 12 poin di koleksi Hary Nur cs dari 4 pertandingan di jatidiri, 100%.
Dari data diatas, tergambar sudah tim PSIS tahun ini, PSIS bukanlah tim biasa-biasa saja. Mahesa jenar adalah tim unggulan yang diprediksi sanggup melenggang ke babak 16 besar. Pemain seperti Fagundez merupakan motor tim yang siap membantu dengan sklill dan pengalamannya. Didukung pula pemain muda yang tengah berkembang di tim ini. Ada nama Frangky, pemain sayap lincah dari kubu PSIS. dan yang terbaru adalah Ahmad Noviandi. Pemain yang disebut terakhir baru saja masuk ke skuad PSIS di jeda tengah musim ini. Datang dari Jepara, Ia merupakan anak emas Raja Isa di Persijap. Baru berusia 18 tahun tapi pemain ini sudah memiliki 6 caps ISL. Jelas tenaga muda ini yang menjadi kekuatan kubu Semarang.
Namun Persis tak perlu gentar. Persis datang dengan rekor belum terkalahkan sampai pertandingannya yang ke 8. Dari 63 kontestan divisi utama 2014, hanya 4 tim yang bisa melakukan ini, dan Solo adalah salah satunya. Persis juga tercatat mengumpulkan 8 poin dari pertandingan 4 away termasuk paling banyak diantara klub peserta lainnya. Segala keunggulan yang dimiliki PSIS kiranya juga sudah diantisipasi kubu Solo. Terbukti Persis bisa menaklukan PSIS dipertemuan putaran pertama. Persis malah bisa bersyukur karena di pertandingan nanti, pecetak gol terbanyak PSIS, Julio Alcorse tidak bisa tampil lantaran akumulasi kartu.
Ngomongin kartu, mungkin malah ini yang mesti diwaspadai. Dari data yang terkumpul sebanyak 4 kartu merah sudah dilayangkan wasit untuk tim tamu. Persis harus bermain ‘sopan’ jika tidak mau dioleh-olehi kartu merah oleh wasit.
Dipastikan pertandingan ini bakal berlangsung sengit. Banyak bumbu yang membuat game kali ini patut dijuluki derby Jawa Tengah. Dan siapa yang menjadi klub terbaik jawa tengah di divisi utama kali ini? Semarang yang ingin mempertahankan posisinya? Atau Solo yang berniat menyalip Semarang disaat kondisinya yang tengah on fire? Kita nantikan saja.