Langit Solo begitu cerah Kamis (24/3) kemarin. Tampak beberapa anak-anak siswa SMA Negeri 7 Solo tengah melakukan latihan cheerleader di halaman sekolahnya. Mereka terus berlatih secara kompak untuk bisa menampilkan sajian atraksi yang apik. Selang beberapa menit kemudian, di depan pagar sekolah datanglah sebuah bus besar yang tiba-tiba terhenti persis di pintu gerbang sekolah. Selanjutnya, turunlah dari bus beberapa sosok orang yang tak lagi asing bagi warga Solo.
Kehadiran para pemain dan tim manajemen Solo FC ke sekolah menjadi cara unik untuk memperkenalkan tim sepak bola baru ini kepada masyarakat, khususnya kepada para anak muda.
Ya, tim Solo FC datang berkunjung ke SMA Negeri 7 Solo, kemarin siang. Kedatangan tim dan para awak manajemen tim ini tentu saja sontak menghentikan latihan para cheerleader yang sebelumnya berlatih. Dengan berbaris di pintu gerbang sekolah, para pemain dan tim manajemen Solo FC selanjutnya menyapa para siswa cheerleader tersebut. Dengan sebuah komando, siswa-siswa cheerleader tersebut selanjutnya menampilkan aksinya di depan para pemain dan tim menajemen Solo FC. Penampilan cheerleader ini tentu saja untuk menyambut kedatangan tim Solo FC ke sekolahnya.
Penampilan Cheerleader SMA Negeri 7 menyambut kedatangan tim Solo FC.
SMA Negeri 7 Solo sangat beruntung bisa didatangi tim sepak bola Solo FC. Kedatangan tim Solo FC ke sekolah adalah sebagai bentuk upaya mengenalkan tim sepak bola baru ini kepada masyarakat Solo, khususnya perkenalan kepada kaum muda usia. Bertitel “Solo FC Jalan-Jalan ke Sekolah”, SMA Negeri 7 Solo menjadi sekolah pertama yang dikunjungi dalam program jalan-jalan sekolah tersebut.
Kedatangan tim Solo FC membawa para pemain yang diantaranya David Micevski, Aleksandar Vrteski, Sergey Litvinov, Asep Winarso dan Pitono. Sedangkan dari tim manejemen hadir pula Kesit B. Handoyo (CEO Solo FC), Totok Supriyanto (manajer klub), Abraham EWT (direktur operasional), Zoran Karadjik (asisten pelatih) dan tentu saja pelatih kepala, Branko Babic.
CEO Solo FC Kesit B. Handoyo berpidato memberi sambutan di awal acara.
Berada di aula sekolah lantai 2, seluruh awak Solo FC disambut dengan riuh histeria para siswa yang telah menunggu kedatangan para awak laskar Jatayu. Dalam sambutannya, Kesit B. Handoyo mengatakan bahwa kedatangannya bersama tim adalah sebagai bentuk perkenalan timnya Solo FC sebagai salah satu klub sepak bola profesional.
“Klub Solo FC adalah salah satu klub yang memposisikan diri sebagai klub sepak bola profesional karena tidak menggunakan uang rakyat. Solo FC tidak mengutak-atik uang APBD,” tutur Kesit B. Handoyo yang langsung disambut riuh tepuk tangan dari para siswa.
Selain memperkenalkan tim Solo FC, Kesit juga memperkenalkan satu pemain muda Solo FC yang juga menjadi siswa di SMA Negeri 7. Pemain tersebut adalah Novan Azis Prasetiyo yang kini masih duduk di kelas dua. Meski telah bergabung di Solo FC, Novan belum dapat dimainkan karena terbentur dengan usia. “Novan sudah tercatat di tim Solo FC tapi belum bisa dimainkan karena usianya masih di bawah 18 tahun. Berdasarkan regulasi FIFA, usia di bawah 18 tahun belum boleh bermain di liga profesional,” sambung Kesit.
Perkenalan David Micevski membuat riuh histeria para siswa putri.
Usai dibuka oleh CEO Solo FC, selanjutnya para pemain Solo FC pun diperkenalkan kepada para siswa. Adalah seorang David Micevski yang menjadi pemain pertama yang diperkenalkan. Perkenalan pemain berwajah tampan ini tentu saja langsung menyita perhatian para siswa putri. Teriakan histeria langsung membahana seisi aula sekolah menyambut David.
“Nama saya David Micevski. Lahir di Perth, Australia. Ketika mengawali bermain bola, saya menempati posisi stoper. Namun beranjak dewasa, saya pun berganti posisi menjadi seorang gelandang tengah,” ujarnya dalam terjemahan bahasa Indonesia oleh seorang penterjemah tim.
Pada sesi tanya jawab, terdapat satu pertanyaan dari seorang siswa putri yang ditujukan oleh David. “Mengapa memilih Solo FC?” tanya seorang siswa putri. Dan dengan lantang, David menjawab dengan singkat, “Solo FC the best club in Indonesia!”
Sama halnya dengan David, perkenalan Aleksandar Vrteski pun juga mengundang histeria.
Pemain kedua yang diperkenalkan adalah sang penjaga gawang Aleksandar Vrteski. Sama halnya perkenalan David, Aleks pun juga mendapat riuh histeria dari para siswa. “Saya baru 3 bulan di Solo. Waktu itu manajemen tim mengundang saya untuk datang dan berkeliling di kota Solo selama 3 hari. Setelah melihat suasana kotanya, lantas saya berpikir dan pada akhirnya saya pun menyetujui untuk menanda tangani kontrak bersama Solo FC. Saya juga senang karena di Solo ada suporter Pasoepati yang menjadi suporter terbaik di Indonesia,” ujar Aleks Vrteski dalam perkenalannya.
Sergey ‘Bejo’ Litvinov kini fasih berbicara dengan bahasa Jawa.
Pemain ketiga yang diperkenalkan adalah palang pintu asal Rusia, Sergey Litvinov. Berbeda dengan perkenalan dua pemain sebelumnya, perkenalan Sergey malah disambut dengan gelak tawa para siswa. Bagi mereka, perkenalan Sergey adalah perkenalan yang lucu dan mengundang tawa.
“Sugeng siang. Nama kulo Sergey Litvinov. Nama jawa kulo mas Bejo. Kulo stoper Solo FC,” ujar Sergey memulai perkenalannya dengan bahasa Jawa. Sontak saja tutur bahasa yang diungkapkan Sergey disambut dengan tawa para siswa. Seakan ingin membuat gelak tawa lagi, Sergey pun menutup perkenalannya dengan kalimat Jawa yang lain, “Matur nuwun!”
Usai memperkenalkan ketiga pemain asingnya, berikutnya Solo FC memperkenalkan 2 pemain lokalnya yakni Pitono dan kapten tim Asep Winarso. Tak ketinggalan juga, Solo FC juga memperkenalkan amunisi mudanya yang juga siswa sekolah tersebut, yakni Novan Azis Prasetiyo.
Novan Azis Prasetiyo diperkenalkan oleh pelatih Branko Babic.
Selesai memperkenalkan semua pemain yang dibawanya, Solo FC pun berlanjut memperkenalkan pelatihnya, Branco Babic. Dalam perkenalannya, Branco terlihat sumringah dengan adanya acara tersebut. Ia pun menceritakan masa-masa kepelatihannya kepada para siswa.
“Saya pernah melatih di klub Jepang dan klub OFK Beograd. Selanjutnya karir saya berlanjut di Indonesia dengan melatih tim Solo FC. Dari semua karir kepelatihan tersebut, saya paling menikmati ketika saya melatih di Solo FC,” ujar Branko disambut tepuk tangan meriah. “Satu ambisi saya adalah bisa membangun tim yang kuat di Indonesia, tentunya melalui Solo FC. Cita-cita saya membangun tim kuat dengan para pemain muda di dalamnya,” sambung Branco Babic di sesi perkenalan dirinya.
Seusai memperkenalkan diri, Branko juga mendapatkan kesempatan untuk membantu mengenakan jaket tim Solo FC kepada pemain mudanya Novan Azis Prasetiyo sebagai simbolisasi bahwa siswa kelas 2 IPA 3 tersebut sudah menjadi bagian dari tim Solo FC.
Pelatih Branko Babic membantu Novan Azis Prasetiyo mengenakan jaket tim Solo FC.
Selain perkenalan tim, kedatangan tim Solo FC juga turut memberikan beberapa bingkisan hadiah bagi para siswa. Untuk mendapatkan bingkisan hadiah tersebut, caranya para siswa diberi beberapa pertanyaan seputar tim Solo FC. Tak cuma bingkisan hadiah, tim Solo FC juga membagikan 10 lembar voucher tiket VIP seharga Rp. 50 ribu rupiah kepada 10 siswa yang beruntung guna menyaksikan pertandingan Solo FC melawan Aceh United hari Minggu (27/3) mendatang.
Kepala sekolah SMA Negeri 7 Solo menerima plakat dari CEO Solo FC, Kesit B. Handoyo.
Di akhir acara, CEO Solo FC Kesit B. Handoyo menyerahkan kenang-kenangan berupa plakat kepada kepala sekolah SMA Negeri 7 Solo. Dalam komentarnya, kepala sekolah SMA Negeri 7 Solo bapak Drs. Sukarjo, MA. mengaku bangga bahwa sekolahnya bisa didatangi tim Solo FC. “Kita merasa bangga, kita bisa didatangi tim sepak bola kebanggaan kota Surakarta. Kedatangan tim Solo FC memberikan motivasi. Semoga perkenalan hari ini dapat membuat tim Solo FC semakin dikenal di Solo. Terima kasih juga kepada Solo FC yang telah memberikan beasiswa kepada siswa kami, Novan Azis Prasetiyo,” ujarnya.
Foto : Adjiwae Onengisme & Angga
Naskah : Adjiwae Onengisme