Manajemen tim Persis Solo LPIS siang tadi baru saja menyelesaikan agenda pentingnya yakni pemaparan tim Persis Solo di hadapan Walikota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo. Agenda pemaparan siang tadi yang berlangsung di Loji Gandrung, dihadiri langsung oleh Joni Sofyan Erwandi (manager Persis LPIS), Rubhan Ruzziyanto (Komisaris Persis LPIS), Kesit Budi Handoyo (CEO PT. SIMP selaku pengelola Persis LPIS) dan Widjajanto selaku CEO PT. LPIS (pengelola/operator kompetisi liga PSSI).
Ditemui seusai acara, Rubhan Ruzziyanto mengungkapkan kepada sejumlah wartawan bahwa pihaknya mendapatkan arahan dari Walikota agar nantinya tim Persis Solo yang berlaga di kompetisi liga Indonesia hanya ada satu tim saja. Artinya, Walikota berharap agar dualisme tim Persis yang pernah terjadi di tahun lalu segera berakhir dan tidak akan terulang lagi di kompetisi musim depan.
“Seperti yang telah disampaikan oleh bapaj Walikota, Kota Solo harus diwakili dengan satu Persis, dan berkaitan dengan kondisi saat ini, nantinua pihak Pengcab Solo akan segera memanggil tim-tim yang saat ini sedang berjalan maupun yang belum berjalan. Mereka nantinya akan diberikan pemahaman kaitannya dengan regulasi kompetisi yang berlaku di Indonesia. Yang jelas bapak Walikota sudah memerintahkan bahwa tim Persis Solo hanya ada satu tim sesuai dengan reguasi”, ujar Rubhan dihadapan sejumlah nwartawan, Sabtu (19/1).
Usai melakukan pemaparan tim dihadapan Walikota, rencananya pihak Persis LPIS juga akan segera melakukan rapat dan pemaparan di hadapan Pengcab PSSI Solo. Hal ini perlu dilakukan mengingat Pengcab PSSI Solo merupakan induk organisasi yang membawahi persepakbolaan kota Solo, termasuk di dalamnya tim Persis Solo sendiri. Materi pemaparan sendiri masih terkait dengan visi misi Persis di musim kompetisi mendatang, termasuk pula pemaparan program dan sponsor tim yang akan menjadi penyandang dana selama satu musim kompetisi.
“Kami juga mendapatkan pengarahan dari bapak Walikota untuk segera menggelar rapat dengan anggota Pengcab. Rencananya, pertemuan itu sendiri akan dilangsungkan pekan depan”.
“Terkait kondisi finansial tim, tentu kami juga akan memaparkannya dihadapan Pengcab. Sesuai dengan aturan dari PSSI sendiri, bahwa untuk Divisi Utama ukuran kebutuhan tim berkisar 5 Miliar dengan perbandinga 40% untuk biaya operasional dan 60% untuk biaya pembelanjaan dan kotrak pemain”, sambung Rubhan.
Rubhan meyakini bahwa tim Persis Solo yang ditanganinya ini akan mendapat restu untuk mewakili kota Solo di kancah sepak bola Indonesia. Keyakinan Rubhan tentu didasari dukungan beberapa faktor penting yang dimiliki timnya, diantaranya adalah sesuai dengan regulasi dari PSSI dan kesiapan finansial untuk mengarungi satu musim kompetisi yang ia dapatkan dari pihak sponsor.
“Kami akan menjalankan tim sesuai dengan regulasi yang berlaku, kami tidak mau melanggar regulasi karena jika hal itu terjadi maka sanksi berat akan didapatkan. Kami akan segera menggelar pertemuan antar pengurus Persis dan juga klub-klub anggota, sehingga nantinya akan ada satu kesepahaman dan tidak ada lagi sesuatu yang dipertentangkan”, pungkas Rubhan.