Persis Solo mencatatkan sejarah baru setelah mengumumkan badan hukum yang akan menaungi klub kebanggaan masyarakat Surakarta tersebut dalam Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia, Kamis (26/3/2015) siang di Balai Persis Solo.
Adalah PT Persis Solo Saestu (PT PSS), badan hukum resmi yang kini mempunyai tanggung jawab untuk mengelola Persis Solo agar mampu menjadi klub profesional yang mandiri secara keuangan dan mampu meraih prestasi di kancah sepakbola nasional.
Tantangan besar berada di pundak para jajaran direksi PT PSS, semakin mepetnya kick off Kompetisi Divisi Utama tentu membuat pengurus harus segera melakukan terobosan guna memperoleh dana dari sponsor dan tidak hanya mengandalkan pemasukan dari tiket pertandingan kandang.
Dalam susunan direksinya, PT PSS didominasi oleh sejumlah tokoh dari Asosiasi Sepakbola Cabang Solo (ASCAB) diantaranya Heru Buwono, Paulus Haryoto serta Totok Supriyanto serta sejumlah tokoh HIPMI Solo.
Pasoepati melalui Wakil Presiden, Ginda Ferrachtriawan mengapresiasi terbentuknya PT PSS. Ginda mengaku senang karena dengan terbentuknya badan hukum yang menaungi Persis Solo, masalah gaji pemain semakin jelas karena sudah jelas dinaungi secara hukum.
“Saya senang akhirnya PT bisa terbentuk, tentu gaji pemain Persis Solo sekarang lebih jelas karena sudah jelas juga siapa yang bertanggung jawab,”terang Ginda.
Namun dirinya berharap PT PSS tidaklah hanya sebagai formalitas namun mau bekerja secara profesional untuk membuat Persis Solo lebih berprestasi, profesional dan tidak bermasalah lagi dengan kasus gaji pemain.
“Sebagian besar pengurusnya dari ASCAB Solo, tentu akan menjadi pertanyaan apakah mereka juga siap allout waktu dan tenaga untuk Persis Solo mengingat mereka juga punya kesibukan lain selain di Persis Solo?,”lanjutnya.
Di sisi lain, hadirnya PT PSS sebenarnya menjadi langkah maju bagi Persis Solo untuk membuat sejarah baru pengelolaan klub. Jika sebelumnya Persis Solo adalah klub yang sering bermasalah dengan gaji pemain, PT PSS harus mampu menjadi pembeda dan mampu menjawab keinginan masyarakat Solo yang sudah jenuh dengan permasalahan di klub berjuluk Laskar Sambernyawa tersebut.
Harapannya, PT PSS nantinya tidak menutup diri dari masukan atau kritikan dari suporter/masyarakat Solo untuk bersama-sama memajukan Persis Solo yang di musim kompetisi sebelumnya pernah memakai uang rakyat (APBD-red) semasa pemerintah masih mengijinkan APBD untuk sepakbola profesional.
Jajaran Komisaris PT Persis Solo Saestu
Presiden Komisaris: Heru Buwono
Komisaris: Hari Susanto
Jajaran Direksi
Presiden Direktur: Paulus Haryoto
Direktur Bisnis: Her Suprabu
Direktur Keuangan: Wahyu Haryanto
Direktur Promosi: Nando Mahendra
Direktur Olahraga/Teknik: Totok Supriyanto