Home / PERSIS SOLO

Sabtu, 31 Oktober 2020 - 06:23 WIB

PILIH MENGAKHIRI LATIHAN DARI PADA SEMAKIN TEKOR

Manajemen Persis Solo pusing tujuh keliling dengan ketidakpastian jadwal kompetisi Liga Indonesia. Terus menunggu sambil menggelar latihan nyatanya bukan menjadi solusi terbaik bagi tim berjuluk Laskar Sambernyawa itu.

Sebagai tim yang “berambisi” lolos ke Liga 1, Persis Solo memulai program latihan pada medio Januari 2020. Merekrut sejumlah pemain bintang dan menggelar latihan lebih awal diyakini akan membuat kekuatan tim lebih terukur.

Nyatanya, bukan menjadikan tim menjadi lebih kuat namun kenyataan pahit harus diterima manajemen karena Pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia, akibatnya Liga 2 dihentikan pada akhir Maret.

Menurut kabar, manajemen telah menggelontorkan dana lebih dari Rp. 5 Milyar untuk membayar DP pemain serta masa persiapan tim. Jumlah yang tidak sedikit dibandingkan kompetitornya di ajang Liga 2 tahun ini.

Selama lebih dari lima bulan efek Pandemi Covid-19, para pemain diliburkan dan melakoni latihan mandiri dibawah pantauan pelatih kepala Persis Solo, Salahudin.

Baca Juga   Gol Yanuar Bawa Persis Solo Tundukan Mahesa Jenar

Jadwal kompetisi yang masih simpang siur membuat manajemen ogah melakukan persiapan meskipun draft jadwal kompetisi sudah dikeluarkan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) yakni kompetisi Liga 2 dimulai pada awal Oktober.

Manajemen bersikukuh bahwa mereka hanya berpegangan pada surat resmi dari PSSI untuk memulai persiapan tim, namun akhirnya luluh juga seiring kencangnya desakan suporter terkait komitmen manajemen mengelola tim.

Walhasil, setelah hampir tiga minggu memulai latihan, kompetisi Liga 1 dan 2 dinyatakan diundur karena pihak kepolisian tidak mengeluarkan ijin. PSSI pun mewacanakan kompetisi digelar pada awal November, dan manajemen tetap mengagendakan latihan rutin bagi pemain sembari menunggu kejelasan kompetisi.

Namun, akhirnya wacana kompetisi di awal November pun gagal digelar dengan alasan yang masih sama, yakni ijin kepolisian gagal didapat.

“Sulit jika hanya menggelar latihan tanpa goal yang jelas. Bagaimana mau menyusun program latihan kalau jadwal kompetisi tidak jelas, ” ujar Salahudin.

Baca Juga   SHO YAMAMOTO KEMBALI BERSERAGAM PERSIS SOLO

Dua bulan menggelar latihan jelas menguras gocek manajemen, beaya akomodasi pemain serta konsumsi serta penginapan harus ditanggung oleh manajemen. Belum lagi hingga saat ini manajemen belum melakukan negosiasi ulang kontrak pemain seperti yang disarankan oleh PSSI untuk mengurangi beban keuangan klub di masa pandemi Covid-19.

Dari sejumlah kabar yang berhembus, sejumlah pemain di awal musim mendapatkan DP yang lumayan yakni berkisar antara 25-40 persen dari total kontraknya, namun ada pula yang mendapatkan DP yang kecil sehingga mengalami kesulitan finasial.

“Kami berharap ada kejelasan kompetisi sehingga ada pula kejelasan nasib hak kami, ” imbuh Salahudin.

Kini, para pemain sudah pulang ke kampungnya masing-masing. Manajemen resmi menutup latihan dan membiayai tiket kepulangan pemain.

Share :

Baca Juga

PERSIS SOLO

Manajemen Siapkan Laga Perpisahan Untuk Ferryanto

PERSIS SOLO

PEMILIK 10 PERSEN SAHAM PERSIS SOLO BERHARAP BISA DILIBATKAN

PERSIS YUNIOR

PERSIS SOLO SIAP TAMBAH PELATIH

PERSIS SOLO

[Galeri Foto] Persis Solo vs PS Bangka (2)

PERSIS SOLO

Kekompakan Pemain dan Pasoepati, Sinyal Bahaya Bagi Para Pesaing

PERSIS SOLO

Jalin Silaturahmi, Pasoepati Gate B7 Gelar Pertandingan Futsal

PERSIS SOLO

Acho Terus Dipantau, Chioma Kingsley Dicoret

PERSIS SOLO

Laga Persis Solo Hadapi Persip Pekalongan Boleh Disaksikan Penonton