Laskar Samber Nyawa Persis Solo akan ditantang tuan rumah PSS Sleman dalam lanjutan ajang Piala Indonesia 2012 leg kedua.
Robby Fajar, kemampuannya bisa di manfaatkan untuk merusak konsentrasi lini pertahanan PSS Sleman
Pertandingan yang akan digelar di stadion Maguwoharjo Sleman, Rabu (4/4) besok, tidak akan dianggap remeh oleh kubu Persis meski tim asuhan Junaidi ini telah mempunyai modal kemenangan 3-1 di laga leg pertama yang berlangsung sepekan lalu di Solo.
Bang Jun, sapaan akrab Junaidi, menilai bahwa baik timnya maupun tim lawan sama-sama masih memiliki kans untuk lolos ke babak kedua Piala Indonesia. Maka dari itu, Junaidi telah menekankan kepada seluruh awak pemainnya untuk tidak meremehkan pertandingan melawan tim Elang Jawa PSS Sleman.
“Peluang masih sama, Persis punya peluang begitu juga dengan PSS masih punya peluang. Ya artinya tidak ada istilahnya kita sudah menang terus menganggap enteng lawan. Kita tetap akan fokus bermain dulu, baru berbicara hasil. Jangan malah sebaliknya kita belum bertanding, tapi kita sudah beranggapan kita sudah menang,” ujar Junaidi kepada redaksi PasoepatiNet, Senin (2/4) di Hotel Ros In Yogyakarta.
Melawan tuan rumah PSS Sleman, Junaidi pun mengisyaratkan akan menurunkan tim terbaiknya, termasuk dengan pertimbangan akan menurunkan Arnaldo Villalba sejak menit awal pertandingan.
“Kemungkinan Villalba turun sejak menit awal pertandingan itu jelas ada. Aku berpikir akan ada kerugian jika nanti aku masukkan dia di babak kedua terus ternyata dia setengah main aja fisik nggak bisa lanjut, maka saya harus mengganti pemain lagi. Itu kan malah jadi kerugian bagi kita. Jadi kemungkinan yang lebih bagus menurunkan dia dari awal pertandingan, jadi kalau dia kelelahan baru kita gantikan pemain lain,” sambungnya.
Terkait skema yang akan diusung tim Persis Solo kala menjamu PSS Sleman, Junaidi sepertinya tidak akan memperagakan gaya sepak bola bertahan. Instruksi formasi penyerangan sepertinya tetap akan menjadi pilihan untuk gaya permainan Persis di Sleman nanti.
“Yang jelas setiap kali pertandingan tandang, banyak orang berpendapat bahwa bertahan itu lebih banyak dilakukan dari pada penyerangan. Tapi kalau aku, itu tergantung dari prosentase saja. Artinya aku bisa saja pakai perbandingan bertahan dan menyerang sebesar 40% : 60% ataukah 45% : 55% atau malah 50% : 50%, itu bisa saja aku lakukan. Yang jelas kalau aku bilang pertahanan yang paling bagus itu adalah menyerang,” imbuhnya.