Penundaan jadwal pertandingan antara Persis Solo melawan Persbuol Buol di kompetisi Liga Divisi Utama PSSI, disyukuri sendiri oleh pihak PT. SIP selaku pengelola tim Persis Solo.
Kekosongan jadwal kompetisi akan digunakan pihak manajemen PT. SIP untuk segera merampungkan permasalahannya dengan para pengurus Persis.
Kesit B. Handoyo selaku CEO PT. SIP, mengungkapkan bahwa pihaknya menginginkan segera ada kepastian terkait legalitas tim Persis Solo yang ia kelola.
“Di masa penundaan pertandingan ini, semoga bisa kami gunakan untuk mengurus permasalahan yang ada saat ini. Kami akan meminta ketegasan terkait legalitas tim Persis Solo kepada pengurus Persis. Kami tidak mau ketika tim Persis sudah memulai kompetisi, tiba-tiba kami mendapatkan komplain dari pengurus Persis,” ujar Kesit di sesi jumpa wartawan, Rabu (14/12) siang.
Kesit menambahkan bahwa pihaknya sangat membutuhkan legalitas tim untuk memulai kompetisi di bawah naungan PT. LPIS. Menurutnya, tanpa adanya legalitas dari pengurus, maka tim Persis yang dikelolanya tidak akan bisa mengikuti kompetisi.
“Saya sebelumnya dijanjikan akan ada keputusan pada tanggal 10 Desember lalu, tapi sampai sejauh ini saya tidak pernah mendapatkan surat keputusan resmi dari pengurus Persis. Saya tidak bisa hanya tahu adanya keputusan dari teman-teman media saja. Harus ada surat keputusan resmi karena surat itulah yang nantinya akan kami jadikan pegangan.”ujar Kesit.
“Saya berharap segera ada keputusan pasti terkait penampilan kami di kompetisi naungan PT. LPIS. Saya butuh legalitas hitam di atas putih. Saya tidak bisa sembarangan karena investasi di tim Persis ini bukanlah investasi yang sedikit,” sambung Kesit.
Sejauh ini pihak PT. SIP sendiri mengaku masih intens melakukan komunikasi dengan pengurus Persis. Kesit pun sangat berharap, selama masa penundaan pertandingan melawan Persbuol, pihaknya akan segera mendapatkan kepastian dari pengurus Persis.
“Selama penundaan pertandingan ini, ada waktu bagi kami untuk berbicara lagi dengan pengurus Persis. Pihak komisaris masih intens melakukan komunikasi ke pengurus. Kami akan meminta legalitas dari mereka agar kami bisa mengikuti kompetisi,” pungkas Kesit.