Pasoepati Dalam Salah Satu Aksinya di Stadion Manahan.
Panitia pelaksana (panpel) pertandingan Persis Solo menolak tawaran dari Badan Liga Indonesia (BLI) terkait penawaran bagi Solo untuk menjadi tuan rumah delapan besar Divisi Utama (DU) Liga Ti-Phone yang rencananya akan digelar 28 Mei-3 Juni mendatang.
Penolakan yang dilakukan panpel didasari dengan tidak sesuainya hak-hak yang diterima bagi kota yang menjadi tuan rumah. Pada surat penawaran dengan nomor 0465/A-02/BLI.3.1/III/2011 tertanggal 31 Maret 2011 itu, tuan rumah hanya mendapatkan dua hak yakni menerima pemasukan dari seluruh pendapatan tiket yang terjual dan sharing hak komersial.
Menurut Panpel, apa yang menjadi kewajiban dan hak yang diterima bagi tempat penyelenggara delapan besar dinilai tidak sebanding, disebutkan sejumlah kewajiban yang harus dipenuhi yakni tuan rumah harus menanggung semua biaya perizinan, keamanan, transportasi, dan akomodasi tim-tim peserta.
Panpel beranggapan BLI seharusnya juga memberikan solusi, minimal memberikan modal awal terlebih dahulu bagi kami untuk menutup biaya opersional, saat ini panpel Persis sedang menunggu jawaban atas penolakan tersebut dari BLI. Sementara saat dihubungi akhir pekan lalu BLI pun mengaku akan mempertimbangkan dan mengoreksi beberapa ketentuan di dalam klasul penawaran tersebut.(pasnet/sm/sn)