Publik sepakbola Solo sempat dibuat kaget dengan beredarnya surat tagihan dari PT Saestu Manunggal Nusantara (SMN) pada manajemen Persis Solo junior yang nominalnya mencapai Rp. 12 juta lebih.
Nominal tersebut dianggap mencekik nafas Persis Solo junior yang saat ini menunggak hutang yang mencapai Rp. 29 juta. Hutang tersebut adalah nominal yang harus dibayarkan manajemen Persis Solo junior atas biaya kepanpelan laga kandang Persis Solo junior.
Pelatih Persis Solo jr, Yudi Sumarwanto sempat berfikir untuk memilih mundur dari kompetisi akibat beratnya pembiayaan, namun akhirnya Yudi berubah pikiran dan masih berusaha sekuat tenaga melanjutkan kiprah anak didiknya.
Buntut dari peliknya konflik Laskar Sambernyawa Junior tersebut, Pasoepati dan suporter Persis Solo akhirnya tergerak untuk membantu. Lelang syal dan sejumlah aksi dukungan dilakukan agar Persis Solo junior tetap bisa berlaga di babak 12 besar Piala Suratin U-17 tahun 2018.
Laga perdana Persis Solo jr di babak 12 besar zona Jawa Tengah berakhir kurang memuaskan, Jujan Seto dkk harus mengakui keunggulan Hati Beriman Salatiga dengan skor 2-3.
“Kami mengucapkan terimakasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan Pasoepati, mohon maaf jika hasilnya belum maksimal,”ujar Yudi Winarno, asisten manajer Persis Solo jr.
Laga selanjutnya, Persis Solo akan menjamu Persibara Banjarnegara jr di Stadion Sriwedari, Kamis (6/9/2018) sore.
Dukungan suporter melalui pembelian tiket pertandingan sangat diharapkan manajemen Persis Solo jr agar hutang tidak semakin membengkak. Pun juga, dukungan langsung suporter akan menambah semangat para pemain untuk meraih kemenangan.
“Logo nya masih sama yakni logo Persis Solo, mari kita dukung Persis Solo junior karena mereka juga membawa nama Persis Solo,”ujar Iwan Samudra, pentolan Pasoepati Ultras.