Persis Solo menjalankan revolusi mental dalam sepakbola. Revolusi mental dalam hal ini bertumpu pada penegakan profesionalisme, sportivitas dan kejujuran dalam sepakbola. Penegasan ini dikemukakan Presiden Klub Persis Solo Bima Putranto di Solo, Jumat (24/3/2017).
Tim Sepakbola Persis Solo yang lahir tahun 1923 dan saat ini berada di Liga 2, dipersiapkan berdasarkan prinsip prinsip revolusi mental tersebut.
“Revolusi mental adalah kata kunci, baik dalam merekrut pemain, mengelola tim, maupun dalam menyikapi setiap pertandingan di liga 2 yang akan bergulir 23 April 2017,” kata Bimo yang juga Presiden Pasoepati, salah satu organisasi suporter terbesar di Indonesia.
Bimo dengan tegas mengatakan, prinsip revolusi mental, diyakini akan mampu menjadi landasan kuat membawa Persis Solo naik kelas dari Liga 2 ke Liga 1.
” Syukur syukur bisa menjadi salah satu acuan dalam upaya memajukan dunia persepakbolaan Indonesia yang sampai saat ini belum kunjung mampu berbicara di kancah internasional,” tegas Bimo.
Intinya, kata Bimo, Persis Solo antipraktik sepak bola gajah, antisuap menyuap, bahkan siap berkontribusi memerangi segala bentuk rekayasa seperti pengaturan skor yang merendahkan prinsip profesionalisme, kejujuran dan sportivitas dalam sepakbola.
Dalam hal suporter, Bimo menegaskan, Persis Solo juga menjalankan revolusi mental dengan menjaga militansi suporter. “Lebih dari pada itu, revoluasi mental yang dideklarasikan Presiden Jokowi sebagai jiwa dan landasan mental dalam memimpin Indonesia yang besar, juga harus dilakukan untuk menjaga marwah PSSI yang pembentukannya salah satunya dimotori oleh Persis Solo.
Dalam kesempatan itu Bimo mengatakan berterima kasih kepada Pelatih Kepala Persis Solo Yudi Suryata dan dua asistennya yang berhenti tanggal 20 Maret 2017 lalu. “Kami berterima kasih karena Yudi Suryata dan dua asistennya yakni Agung Yudha dan I Putu Gde telah membina tim Persis Solo selama hampir satu setengah bulan,” kata Bimo.
Terkait peluang Persis Solo naik kelas dari Liga 2 ke Liga 1, Bimo optimistis.
“Kami mempersiapkan diri dengan sangat serius di semua lini, mulai dari pelatih kepala, asisten pelatih, pemain, termasuk perangkat pendukung tim seperti gaji pemain yang layak, mes yang nyaman, tim dokter, menu makan sesuai petunjuk ahli gizi, dan lainnya,” kata Bimo.
Persiapan serius ini, kata Bimo dilakukan untuk menjaga gairah sepakbola di Solo, dan memberikan suatu yang terbaik untuk ratusan ribu suporter yang sudah lama menunggu prestasi dari tim kesayangannya, Persis Solo.
*sumber berita: rilis media officer Persis Solo