Laga bertajuk Celebration game yang mempertemukan antara Juara Liga 2 tahun 2018, PSS Sleman menghadapi Persis Solo yang digelar di Stadio Maguwoharjo Internasional Stadium (MIS), Sabtu (19/1/2019) sore, sejatinya adalah laga yang menghadirkan kebahagiaan bagi pendukung kedua kesebelasan.
Namun, nasib tragis harus dialami seorang pendukung PSS Sleman saat pulang menuju rumahnya. Muhammad Asadulloh (19) harus meregang nyawa usai dilempar batu oleh oknum pendukung PSIM Jogja. Asadulloh terkapar dipinggir jalan meskipun sempat ditolong oleh rombongan Pasoepati yang mengantarnya hingga ke rumah sakit.
Dua orang tersangka yang berhasil dibekuk Polda DIY saat diinterogasi mengakui bahwa mereka tidak sengaja mengarahkan bidikannya pada Asadulloh, namun pada rombongan suporter tim Persis Solo yang saat itu tengah melewati kawasan Kalasan.
Fakta tersebut menjadi salah satu bukti sahih bahwa suporter PSIM Jogja belum sepenuhnya bisa menerima kehadiran suporter Persis Solo yang melintas di wilayahnya. Gesekan bahkan tawuran dimungkinkan akan terus terjadi entah sampai kapan.
Musim ini, manajemen Persis Solo memilih melakoni laga kandang di Stadion Maguwoharjo, stadion yang menjadi markas Brigata Curva Sud dan Slemania. Dua kelompok suporter yang menjalin hubungn harmonis dengan pendukung Persis Solo.
Namun tidak halnya dengan Brajamusti dan The Maident, dua kelompok pendukung PSIM Jogja tersebut kurang mempunyai hubungan harmonis dengan suporter Persis Solo. Dan bahkan, rute yang dilewati suporter Persis Solo adalah wilayah yang dipadati basis masa kedua kelompok suporter tersebut.
Tewasnya Asadulloh cukup menjadi bukti bahwa rute yang akan dilewati suporter Persis Solo saat menuju dan pulang dari Maguwohajo adalah wilayah yang rawan, namun manajemen berkilah bahwa semua sudah diperhitungkan dengan matang.
Manajer Persis Solo, Langgeng Jatmiko, mengaku akan segera kulo nuwun ke stakeholder sepakbola Sleman dan Polda DIY terkait niatan Persis Solo home base di Sleman tersebut. Sanksi yang membayangi Persis Solo jika suporter berbuat onar pun ditepis Langgeng.
“Hari ini kami akan berkomunikasi dengan Polda DIY sekaligus kulo nuwun pada suporter PS Sleman,” ujar Langgeng.
“Semua stadion ada resikonya, tapi kalau kita sama-sama ingin Persis Solo lebih baik, semua bisa kita koordinasikan,”imbuhnya.
Menarik kita tunggu langkah apa yang akan ditempuh manajemen Persis Solo terkait nasib tempat laga kandang Persis Solo musim ini.