Tim Persis Solo yang berlaga di jalur liga resmi PSSI semakin memantapkan diri dalam membentuk tim. Hal ini terjadi setelah pihak manajemen tim Persis LPIS berhasil menggandeng sponsor untuk menyokong sisi pendanaan tim selama satu musim kompetisi ke depan. Apalagi, pernyataan walikota Solo yang juga mantan ketua umum Persis, FX. Hadi Rudyatmo yang beberapa waktu lalu mensyaratkan pendanaan sebanyak 20 miliar untuk tim, kini mulai melunak seiring keputusan pihak PT. LPIS selaku operator liga yang telah mengeluarkan rambu-rambu batas maksimal pendanaan untuk tim divisi utama sebesar Rp. 6 miliar.
Manajer tim Persis LPIS, Joni Sofyan Erwandi mengaku menanggapi positif dengan apa yang disampaikan walikota. Ia menanggapi hal tersebut sebagai peringatan bagi manajemennya agar benar-benar siap dari sisi pendanaan sebelum resmi melakukan pembentukan tim. Bahkan, masih menurut Joni, pihaknya juga optimis mampu memberikan garansi finansial di depan yang akan disiapkan oleh pihak sponsor.
“Pernyataan Pak Rudy (FX Hadi Rudyatmo) terkait anggaran maksimal tim Persis itu baik, kami anggap sebagai peringatan bagi kami. Maksud dari pernyataan beliau agar kejadian tunggakan gaji pemain seperti musim lalu tidak terulang lagi. Jadi ini bukan masalah besarnya nominal angka.”
Dana dari sponsor dipastikan mencukupi untuk menggaji pemain dan keperluan operasional tim selama satu musim kompetisi. Bahkan jika memang diperlukan, syarat deposito di depan juga siap disanggupi pihak sponsor kami,” ujar Joni Sofyan Erwandi.
Sisi pendanaan memang menjadi faktor paling krusial bagi manajemen Persis LPIS sebelum resmi membentuk tim. Polemik gaji yang sempat muncul di musim lalu, sepertinya telah digaransi pihak Persis LPIS tidak akan terulang lagi. Hal itu merujuk dari kesiapan sponsor yang baru saja digandengnya yang siap menggelontorkan dana segar untuk memenuhi kebutuhan Persis musim depan.
“Kami yakin gaji pemain tidak akan terlambat lagi seperti musim lalu karena sponsor kami siap mendanai tim ini sampai akhir musim. Kalau pendanaan tim dibatasi maksimal sebesar Rp. 6 Miliar, sponsor kami sangat sanggup”, sambung Joni dengan nada optimis.