Setelah memutuskan pensiun dari bermain sepak bola pertengahan April lalu, nama Javier Roca langsung menghilang dari pemberitaan media. Usai melakoni laga perpisahannya kala Persis menjamu Persires di stadion Manahan Solo (17/4), Javier Roca langsung meninggalkan tim dan langsung memilih terbang ke Bali bersama istri dan juga Allegra, putri semata wayangnya. Di Bali, Roca ingin memulai kehidupannya yang baru setelah harapannya untuk bermain bola semusim lagi bersama Persis akhirnya kandas.
Bali menjadi lokasi persinggahan Roca setelah pensiun dari sepak bola. Sebelum bergabung dengan Persis Solo tahun lalu, Roca memang lebih banyak menghabiskan hari-harinya di Bali. Di pulau dewata inilah Roca juga untuk pertama kalinya bertemu dengan Danin, wanita asal Solo yang akhirnya kini menjadi istrinya.
Lantas apa kegiatan Roca selama di Bali setelah dirinya memutuskan pensiun dari sepak bola? Ternyata Roca sudah memikirkan masa depannya sendiri. Lepas dari Persis Solo, Roca pun langsung bergerak membangun bisnis untuk kembali dapat mengais rejeki di Indonesia. Bisnis yang dibangun Roca pun tergolong bisnis yang sangat tepat untuk dibuka di Bali.
“Di Bali, aku mendapatkan kesempatan untuk membuka bisnis agensi yang resmi mengurusi Visa untuk warga negara asing yang sedang berada di Indonesia,” ujar Roca memulai perbincangannya kepada PasoepatiNet, Senin (6/5) malam.
Bisnis agensi Visa nyatanya bukanlah satu-satunya lini bisnis yang sedang dibangun Roca. Karena kabarnya dalam waktu dekat ini Roca juga akan membuka akademi sepak bola yang dikhususkan untuk pembinaan sepak bola usia dini. Roca sendiri tampak bersemangat mengabarkan rencananya yang hendak membuka akademi sepak bola. Tak tanggung-tanggung, untuk merealisasikan rencananya ini, Roca juga akan mengajak beberapa mantan pemain sepak bola yang sebelumnya sudah pernah malang melintang di persepakbolaan tanah air.
“Di bulan Juli nanti aku juga akan membuka akademi sepak bola di daerah Sanur dan Nusa Dua, Bali. Sebenarnya aku juga sudah punya di Chile tapi sekarang mau aku lanjutkan di sini yakni membuka akademi sepak bola untuk anak-anak usia dini. Lapangan bola di Bali cukup banyak dan kondisinya bagus. Akan tetapi akademiku nanti akan menggunakan lapangan milik salah satu hotel di Bali,” papar Roca menceritakan rencananya.
“Ada beberapa temanku yang siap ikut bantu di akademi, seperti Anderson da Silva (eks PSS Sleman, Persebaya Surabaya), Gangga Mudana (eks Persija Jakarta, Persiba Balikpapan), Wayan Sukadana (eks Perseden Denpasar, Persegi Gianyar) dan Made Sony Kawiarda (eks pelatih Bali Devata). Aku juga masih punya banyak teman-teman di Bali dari waktu aku bermain di Persegi Gianyar tahun 2005 yang masih bisa aku ajak bergabung di akademi ini,” sambungnya.
Meski sudah mempunyai niatan membuka akademi sepak bola, tapi rupanya Javier Roca belum memiliki minat untuk menjadi pelatih sepak bola seperti yang umumnya dilakukan oleh para pemain bola yang sudah pensiun. Roca menilai bahwa iklim persepakbolaan Indonesia yang masih sarat akan konflik belumlah tepat untuk dirinya memulai karir sebagai pelatih sepak bola.
“Kalau untuk menjadi pelatih, mungkin nanti akan aku pertimbangkan lagi. Tapi dengan kondisi sepak bola Indonesia seperti sekarang ini, mungkin masih sangat minim kesempatan untukku bisa menjadi pelatih di sini,” pungkasnya.