Di sini semua berawal, di sini kita berbagi kesenangan. Berusaha tetap bersama, walaupun jarak kadang terbentang memisahkan…
Penggalan lirik lagu Satu Jiwa dari band The Working Class Symphony itu terdengar membahana di Stadion Manahan usai laga Persis Solo menghadapi Persikabo, Minggu (2/2/2014) sore.
Namun, ada hal luar biasa yang tersaji dari moment tersebut, Pasoepati menyanyikan lagu Satu Jiwa dengan lantang meskipun tim yang mereka dukung, Persis Solo harus menderita kekalahan 2-4 dari tamunya, Persikabo Bogor. Lebih hebatnya lagi, Pasoepati memilih tetap setia menunggu para pemain datang menyapa mereka di tribun dibandingkan keluar stadion karena kecewa hasil akhir pertandingan.
“Kami kan sudah janji untuk allout sepenuh hati memberikan dukungan untuk Persis Solo musim ini. Mereka sudah berjuang maksimal di lapangan, kita harus menghargainya dan bukan meninggalkan mereka,”ujar Andre Jaran, dirijen Pasoepati.
Kapten Persis Solo, Ferryanto pun terharu melihat dukungan yang diberikan ribuan Pasoepati. Dirinya merasa terpacu untuk terus bermain maksimal bagi Persis Solo, apalagi suporter tidak meninggalkan para pemain meski tim mengalami kekalahan.
“Luar biasa mas, sebagai pemain dan kapten tim, saya merasa terharu atas dukungan Pasoepati. Kami berjanji akan berjuang sekuat tenaga bagi Persis Solo agar Pasoepati tidak kecewa,”ungkap Ferryanto.
Sebagai dirijen Pasoepati, Andre Jaran menambahkan, jika manajemen menargetkan Persis Solo lolos ke kasta kompetisi tertinggi musim depan, harus ada dukungan dari suporter agar tim ini berprestasi. Namun tak hanya itu, manajemen pun harus berkomitmen untuk sekuat tenaga mewujudkannya.
“Kami sudah memberikan pembuktian, selalu allout di setiap laga Persis Solo selama uji coba kemarin. Sekarang kami menunggu pembuktian kinerja dari manajemen untuk kebangkitan Persis Solo musim ini,”lanjutnya.
“Semoga kita semua bisa bersatu untuk Persis Solo musim ini dan musim-musim mendatan g agar bisa meraih prestasi yang membanggakan bagi Kota Solo.”pungkas Andre Jaran.