Menjadi sebuah kebanggaan bagi redaksi Pasoepati.Net usai produk majalah digital PasoepatiNet diliput dan kini dipublikasikan di tabloid sepak bola berskala nasional, Tabloid SOCCER.
Majalah digital Pasoepati.Net dan Ongisnade, menjadi topik berita di Tabloid SOCCER hari ini.
Bersamaan dengan cover Ongisnade Magazine, cover majalah digital Pasoepati.Net edisi perdana nangkring di halaman 29 taboid SOCCER edisi 15/XII yang terbit pada hari ini.
Langsung saja simak berita selengkapnya berikut ini :
Majalah Digital Suporter, Bukti Inovasi
Meski tak punya latar belakang jurnalistik, kemampuan menulis berita tak perlu diragukan lagi.
Banyak cara dilakukan suporter sepak bola Indonesia untuk menunjukkan eksistensinya. Suporter Arema FC, Aremania misalnya. Lewat situs Ongisnade.net, pada tahun 2008 lalu Aremania berani melakukan terobosan dengan menerbitkan majalah digital yang dinamakan Ongisnade Magazine.
Oleh Aremania, tujuan pembuatan Ongisnade Magazine tidaklah muluk. Harapan mereka, media tersebut bisa memenuhi kebutuhan kognitif anggota Aremania terhadap informasi sepak bola, terutama berita tentang Arema FC.
“Atas alasan itulah mengapa isi berita di Ongisnade Magazine lebih banyak soal Arema FC. Perbandingannya mencapai 80 berbanding 20 persen. Delapan puluh persen berita tentang Arema FC, sedangkan 20 persen untuk berita sepak bola nasional,” kata Galih Aulia Akbar, salah satu reporter Ongisnade Magazine, Selasa (4/10).
Lantas apa yang membedakan Ongisnade Magazine dengan media-media lokal yang ada di kota Malang? Pasalnya, mereka memiliki sajian konten yang nyaris sama dengan Ongisnade Magazine.
“Pemilihan isu memang sama. Namun, jika dilihat lebih dalam akan terasa perbedaaan antara Ongisnade Magazine dengan media lokal di kota Malang. Ongisnade Magazine menawarkan berita dari sisi yang berbeda. Kami tidak menulis hard news, melainkan soft news. Jadi lebih banyak feature atau laporan mendalam yang membahas sisi lain Arema FC,” kata Galih.
Setelah tiga tahun berlalu, perkembangan Ongisnade Magazine begitu menggembirakan. Empat edisi sudah diterbitkan oleh kru Ongisnade Magazine. Bahkan, dalam beberapa pekan terakhir, kru Ongisnade Magazine terus didesak oleh Aremania agar secepat mungkin meluncurkan edisi kelima.
Keberadaan Ongisnade Magazine ternyata terus dipantau oleh suporter lain. Setelah melihat kesuksesan Aremania, suporter Persis Solo, Pasoepati akhirnya tergelitik untuk ikut melakukan hal yang sama.
Pada Maret 2011 lalu, Pasoepati pun secara resmi meluncurkan sebuah majalah digital bernama Pasoepati.net Digital Magazine yang dilempar di situs Pasoepati.net.
“Kami ingin meniru kesuksesan yang telah dilakukan suporter lain. Tujuan pembuatan majalah digital ini juga sebagai bentuk eksistensi kami sebagai suporter serta rasa cinta terhadap Persis Solo,” kata Abidin, reporter Pasoepati.net Digital Magazine.
Abidin menambahkan. “Atas alasan itu pulalah konten berita Pasoepati.net Digital Magazine lebih banyak soal Pasoepati serta Persis Solo. Berita nasional hanya mendapat jatah 25 persen,” kata mahasiswa yang mengambil jurusan komputer itu.
BELAJAR OTODIDAK
Menciptakan serta mengisi konten berita Ongisnade Magazine serta Pasoepati.net Digital Magazine jelas memerlukan reporter dengan keahlian jurnalistik.
Lantas, apakah kedua kru majalah itu sudah memenuhi syarat tersebut? “Kami memang tidak memiliki latar belakang di bidang jurnalistik. Namun kami memiliki hobi menulis. Sementara untuk foto, fotografer Pasoepati.net Digital Magazine memang dasarnya sebagai fotografer,” ujar Abidin.
Ucapan Abidin diamini Galih. Menurutnya, ilmu jurnalistik tak selamanya didapat dari bangku kuliah. Belajar secara otodidak serta mencontoh dari wartawan senior pun bisa membuat wawasan serta skill mereka bertambah.
Untuk ke depannya, Galih dan Abidin pun berharap agar kedua majalah digital yang dimiliki Aremania serta Pasoepati bisa terus berkembang dan mendapat apresiasi khusus dari suporter.
“Kami ingin mengepakkan sayap lebih lebar lagi. Selain itu, kami pun berharap seluruh suporter Indonesia memiliki majalah internal seperti ini. Dengan begitu, suporter bisa membuktikan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa kita pun bisa berkarya,” tegas Galih
Sumber artikel :
Tabloid SOCCER edisi 15/XII halaman 29