Alih-alih mampu meraih tiga poin, satu poin melayang lagi dari laga tandang. Kali ini Persita Tangerang yang membuat Persis Solo harus pulang dengan tangan hampa dari Stadion Singaperbangsa, Senin (6/8/2018) sore.
Gol tunggal Waskito Chandra di menit ke-84 membuat laga sesama tim musafir tersebut berakhir antiklimaks untuk tim Persis Solo. Kekalahan dari Persita Tangerang melengkapi penderitaan Persis Solo yang tak pernah dalam lima laga terakhir yang dilakoninya.
Usai pertandingan, Jafri Sastra mengakui kartu merah yang diterima Abanda Rahman di awal babak kedua memberi pengaruh signifikan terhadap performa timnya.
“Sebelum kartu merah, sebetulnya anak-anak sudah bermain seperti yang kami skema kan. Kita bermain bagus untuk meraih kemenangan,”ungkap Jafri.
Bermain dengan sepuluh pemain sebenarnya tidak membuat nyali Persis Solo ciut nyali, Heru Setiawan cs masih mampu mengimbangi permainan tim tuan rumah. Namun kelengahan lini belakang harus dibayar mahal di akhir pertandingan.
Bahkan, beberapa kali Rudiyana dan Johan Yoga berhasil membuat kepanikan di lini pertahanan tim tuan rumah melalui skema serangan balik cepat.
“Kita kecolongan gol bukan dari open play tapi dari bola mati karena kurangnya komunikasi, sehingga hasil yang kami harapkan belum tercapai. Secara hasil kami kecewa namun dari segi permainan anak-anak sudah berusaha semaksimal mungkin,”imbuh Jafri Sastra.
Kekalahan dari Persita Tangerang membuat Persis Solo tetap berkutat di posisi kedua klasemen sementara grup barat, namun kini terpaut empat angka dari Semen Padang FC.