
Javier Roca benar-benar menepati janjinya untuk mengakhiri karir profesionalnya sebagai pemain sepak bola bersama tim Persis Solo.
Lama tak terdengar kabar beritanya, akhirnya Javier Roca berkenan buka suara. Setelah memutuskan meninggalkan tim Persis Solo karena masalah kontrak kerja yang tak kunjung ia dapatkan, nama Javier Roca seolah langsung menghilang dari pemberitaan. Keputusan Roca meninggalkan tim Persis Solo memang sangat mengejutkan bagi kalangan suporter Pasoepati. Bahkan, Pasoepati sendiri sampai saat ini masih bertanya-tanya alasan jelas apa yang membuat Roca meninggalkan tim yang sudah ia bela sejak semusim yang lalu. Terhitung sudah hampir satu bulan berlalu sejak kepergiannya dari Persis, Roca lebih memilih tinggal di Bali untuk menjalani kehidupan barunya di pulau Dewata. Dan, pada Senin (6/5) malam lalu redaksi PasoepatiNet berkesempatan untuk kembali lagi membangun komunikasi dengan gelandang asal Chile tersebut. Kepada PasoepatiNet, Roca akhirnya mau buka suara perihal alasannya meninggalkan Persis Solo.
Seperti apa hasil wawancara kami dengan Javier Roca? Simak rangkaian tanya jawab kami berikut ini.
PasoepatiNet: “Apa kabar kawan, lagi dimana kamu sekarang?”
Javier Roca: “Kabar baik, kawanku. Aku sekarang masih berada di Bali.”
PasoepatiNet: “Setelah pertandingan perdana lalu, mengapa kamu tiba-tiba meninggalkan tim dan bepergian ke Bali? Apakah kamu sebelumnya sudah merasa bahwa kamu akan dicoret dari tim?’
Javier Roca: “Aku tidak merasa dicoret dari tim karena untuk mencoret pemain harus ada kontrak kerja lebih dulu. Aku mengambil keputusan itu setelah aku merasa lelah mengejar pihak manajemen untuk aku ajak negosiasi kontrak. Karena sampai dengan pertandingan pertama lalu, aku sama sekali belum pernah diajak negosiasi kontrak. Sampai aku meminta ke pak Joni untuk negosiasi sampai sekarang ini pun aku tidak pernah bisa bertemu dengannya. Dengan kondisi seperti ini dimana para pemain sampai terpojok karena hampir dipaksa untuk deal kontrak. Kenapa aku bilang hampir di paksa, itu karena proses tawar-menawar sangat berdekat dengan waktu pertandingan.”
PasoepatiNet: “Selama kamu meninggalkan tim dan berada di Bali, adakah dari pihak manajemen/pelatih mengajak komunikasi denganmu?”
Javier Roca: “Tidak ada sama sekali komunikasi dan aku juga sudah tidak akan meneleponnya.”
PasoepatiNet: “Setelah menjalani pertandingan perdana dan menjadi bintang lapangan dengan sumbangan dua assist, apa yang diberikan manajemen kepadamu? Adakah semacam upah bermain untukmu mengingat statusmu saat itu belum dikontrak?”
Javier Roca: “Aku sama sekali tidak diberikan apa-apa. Manajemen Persis mengucapkan terima kasih kepadaku saja juga tidak. Aku saat itu sebenarnya sudah berbicara di depan teman-teman pemain yang lain bahwa aku tidak akan bermain jika aku tidak dikontrak. Namun aku membatalkan niatku itu setelah pada malam hari sebelum pertandingan, dirigen Pasoepati Andre Jaran bertamu ke rumahku dan memintaku untuk bermain demi Pasoepati. Dari situ pula aku akhirnya memutuskan mau bermain melawan Persires. Itu aku lakukan cuma demi Pasoepati karena merekalah yang sebenarnya paling tulus untuk Persis.”
PasoepatiNet: “Selama berada di Bali sampai saat sekarang, apakah kamu masih intens mengikuti perkembangan tim Persis Solo?”
Javier Roca: “Jelas aku masih mengikuti perkembangannya setiap hari. Aku pun juga masih ada komunikasi dengan sahabat-sahabatku di tim Persis.”
PasoepatiNet: “Adakah perasaan sakit hati dengan kondisi Persis tahun ini yang akhirnya membuatmu harus pergi meninggalkan tim?”
Javier Roca: “Aku tidak merasa sakit hati dengan situasi ini. Aku bermain sepak bola sudah lebih dari 20 tahun, jadi aku sudah terbiasa dengan situasi semacam ini. Hanya saja aku mengkhawatirkan nasib pemain-pemain lainnya, mereka sebenarnya luar biasa bisa mengatasi masalah ini dengan baik. Mungkin dengan kepergianku nantinya bisa membantu mengurangi pengeluaran uang tim sehingga gaji pemain nantinya tidak terlambat dan tidak ada gaji yang macet.”
PasoepatiNet: “Sejak memutuskan keluar dari Persis, adakah tawaran dari tim lain untuk merekrut kamu?”
Javier Roca: “Memang ada yang berminat merekrut aku, seperti tim PSIS Semarang, Barito Putra, dan dua tim lain yang tidak bisa aku sebutkan. Malahan aku menolak PSIS Semarang ketika aku masih berada di Persis. Kalau untuk tim yang lain yang aku tolak sebenarnya karena aku sudah memutuskan untuk pensiun sebagai pemain. Seperti yang pernah aku katakan dulu, kalau tidak bermain di Persis, maka aku akan memilih pensiun. Dengan demikian pada hari Rabu, 17 April setelah pertandingan melawan Persires aku memutuskan untuk pensiun setelah selama 20 tahun aku berkiprah sebagai pemain sepak bola profesional.”
PasoepatiNet: “Tidak adanya kamu di tim Persis tahun ini, tentu saja memberikan kekecewaan bagi Pasoepati. Sebelumnya Pasoepati berharap kamu tetap akan bermain di Persis, tapi nyatanya situasi tak demikian itu. Ada yang mau kamu sampaikan kepada Pasoepati setelah kamu batal bermain selama semusim di Persis tahun ini?”
Javier Roca: “Pertama aku minta maaf karena dengan keputusan aku pergi dari Solo otomatis pasti banyak Pasoepati yang kecewa. Prinsip aku mungkin terlalu kuat dimana aku tidak bisa tawar-menawar dengan prinsipku itu setelah melihat banyak situasi yang menurutku tidak akan bisa aku tolerir untuk ukuran tim sepak bola profesional . Kedua, aku harap Pasoepati tetap akan mendukung pemain-pemain Persis yang ada sekarang karena mereka itu sebenarnya luar biasa semua. Mereka sangat kompak, makanya lindungi dan dukung mereka karena mereka bermain setiap minggu demi Pasoepati. Semoga Persis dan Pasoepati bisa semakin besar menuju sepak bola yang sesungguhnya. Dan terakhir, aku sampai kapan pun akan tetap menjadi bagian dari Persis dan Pasoepati. Aku sekarang pergi tapi pada suatu saat nanti pasti akan kembali ke Solo. Terima kasih banyak kepada teman-teman Pasoepati. Dan sekali lagi, maaf seribu maaf.”