Banyaknya isu merger di klub Indonesia di jeda kompetisi membuat saya tertarik untuk menulis artikel ini. Ditengah simpang siurnya kapan kompetisi akan dimulai baik ISL maupun IPL banyak berita yang menyebutkan terjadinya eksodus klub-klub dari Liga Prima ke ISL yang dikelola oleh KPSI.
Pasoepati, aset berharga yang dimiliki tim Persis Solo
Isu yang lebih hangat lagi adalah rencana merger sebagian klub baik yang berada di ISL maupun IPL. Tentu saja seperti biasanya klub-klub Indonesia ini malu-malu kucing dalam hal pemberitaan media massa.
Tidak hanya dalam masalah ini saja dalam hal tansfer pemain pun terkesan hampir semua klub menutupi aktivitas pembelian transfer mereka. Beda dengan klub luar negeri yang selalu mengumumkan aktivitas transfer pemain mereka dan selalu memberikan informasi-informasi perkembangan klub melalui media officer mereka. Keterbukaan informasi ini yang harusnya kita contoh agar supporter bisa memantau dan mengawasi perkembangan klub kesayangan mereka sehingga menghindarkan klub dari praktek KKN.
Kabar terakhir yang sudah resmi melakukan kerjasama/merger adalah Arema Indonesia dan Pelita jaya mereka bermetamormofis berganti nama menjadi Arema Pelita. Saya tidak akan mengomentari atau membahas tentang tim tersebut.
Ada hal yang menarik tentang isu merger, bagaimana kalau Persis Solo mengikuti Arema dan Pelita melakukan merger? Tentu akan banyak jawaban dan tanggapan yang muncul disini. Dengan siapa Persis akan merger? Secara geografis yang berdekatan dengan Persis adalah klub-klub Jawa Tengah yaitu PSIS, Persijap dan PPSM Magelang. Dengan klub DIY? Saya kira tidak mungkin melihat sejarah panjang yang ada.
Dengan melihat kompetisi yang sudah lalu ketiga klub Jawa Tengah itu juga sama-sama mengalami kendala keuangan. Walaupun memungkinkan proses merger dengan ketiga klub terebut akan sulit menumakan deal karena semua klub itu mempunyai basis supporter yang banyak tentu akan susah dalam hal penentuan kota yang akan dijadikan markas klub, akan terjadi tarik ulur kepentingan yang panjang.
Lalu dengan klub mana Persis merger? Dalam imajinasi saya dan didukung beberapa faktor terbesit dalam hati “Apakah Persis bisa merger dengan klub yang berasal dari kota-kota yang menaunginya?” Ya, Persis melakukan merger dengan Persebi Boyolali, PSIK Klaten, Persiharjo Sukoharjo, Persiwi Wonogiri, PSISra Sragen dan klub asal Kabupaten Karanganyar namanya apa saya lupa. (hehe).
Tentu saja Persis merger tidak hanya dengan satu klub saja melainkan langsung dengan beberapa klub dan berganti nama menjadi Persis Solo Raya. Dilihat dari beberapa faktor yang pertama secara geografis semua klub berada dalam satu karesidenan Surakarta dan memudahkan untuk berkoordinasi dan tentunya home base tetap akan berada di Stadion Manahan.
Yang kedua, dengan mergernya beberapa klub tersebut tentu dana yang sebelumnya digunakan untuk membiayai banyak klub hanya akan digunakan untuk membiayai Persis saja, semua dana tersebut dikelola menjadi satu dan ditampung dalam wadah PT. Persis Solo Raya.
Tentunya dengan dana yang lebih melimpah lebih banyak dari biasanya setidaknya prestasi akan sedikit lebih mudah untuk dicapai, ingat Chelsea dan Manchester City kan, tidak bisa dipungkiri uang bisa membeli segalanya. Toh selama ini klub-klub dari kabupaten-kabupaten tersebut sulit berprestasi dan ogah-ogahan beranjak dari divisi yang mereka naungi sekarang enggan turun terdegradasi dan naik ke level yang lebih tinggi bagai dikata mati tak mau hidup pun segan.
Faktor yang ketiga adalah Supporter, walaupun Persis Solo adalah klub milik kota Solo tapi dukungan mengalir dari seluruh penjuru pelosok Karesidenan Surakarta tanpa terkecuali mulai dari Boyolali sampai Wonogiri. Disetiap kabupaten-kabupaten pasti ada kelompok supporter entah itu apa namanya yang selalu hadir di stadion Manahan kala Persis Solo Main. Ini yang menjadi kelebihan terendiri sehingga kemungkinan terjadinya chaos menolak merger di kalangan grassroot sangatlah kecil.
Masyarakat Solo Raya haus akan prestasi sepak bola dari klub daerah mereka. Dengan merger klub-klub seluruh kabupaten yang berada di Karesidenan Surkarta mungkin akan mengobati dahaga mereka melihat klub kebanggaan berprestasi di kompetisi tertinggi liga Indonesia.
Tentu merger itu tak semudah membalikkan telapak tangan dan tak segampang menulis artikel ini. Tarik ulur kepentingan pasti akan terjadi. Banyak proses yang harus dilalui. Tidak ada tendensi apapun semua hanya imajinasi saya, akan terjadi atau tidak banyak yang mencemooh atau gak semua kita kembalikan kepada yang kuasa. Disisa umur dan hidup saya ini, ingin sekali rasanya melihat klub kebanggan PERSIS SOLO mengangkat trofhy juara!! Hanya itu, That’s all! Persis Lover’s. artikel pembaca kiriman @u21k