Hanya menjadi penghias bangku cadangan di awal musim nyatanya tidak membuat Haryadi “Poethul” menjadi kecil hati, pelan tapi pasti dirinya mampu memberikan kemampuan terbaiknya di tengah lapangan.
Bek dengan ciri kas rambut gondrong ini musim lalu juga sempat menjadi pilihan utama Bang Jun di awal musim, namun cidera patah tulang fibula yang dialaminya saat Persis Solo bertemu PSIR Rembang membuat dirinya harus beristirahat hingga akhir musim.
“Melihat dukungan yang diberikan Pasoepati, saya semakin termotivasi untuk cepat sembuh dan segera kembali ke kondisi fisik yang lebih prima,”ujar pemilik nomor punggung 23 di Persis Solo ini.
Musim ini, setelah Nnana Onana dan Hendri Aprilianto tidak lagi di Persis Solo, Widyantoro tidak mempunyai opsi lain kecuali memainkan pria asal Karanganyar tersebut. Laga melawan PSBI Blitar menjadi awal dirinya bermain 90 menit untuk Persis, kepercayaan yang diberikan pelatih pun dibayarnya dengan lunas. Penampilannya yang agresif dan total di lini belakang membuat rekannya di lini belakang, Liswanto lebih nyaman bermain. Alhasil, lini belakang Persis menjadi lebih sulit ditembus penyerang lawan.
“Saat melawan PSBI saya bermain full, pokoknya yang di kepala saya hanya bermain total demi Pasoepati,”ujar Haryadi.
Usai melawan PSBI Blitar, penampilan Haryadi terus membaik. Saat Persis bermain melawan tuan rumah Persibangga, dirinya mampu membimbing Roni Ardian hingga duet lini belakang tersebut membuat penyerang Persibangga frustasi karena lini belakang Persis begitu sulit ditembus.
Pun juga saat Persis melakoni duel panas melawan tuan rumah Pss Sleman, berbagai intimidasi yang dilakukan suporter tuan rumah sama sekali tidak menyiutkan nyalinya. Para penyerang Pss Sleman menjadi sulit berkembang karena keberanian Haryadi bermain keras di kandang lawan.
“Suporternya total jadi saya juga harus main total, meski kondisinya sedang tidak bagus namun saya senang bermain di tim yang didukung Pasoepati,”ujarnya.
Menjelang putaran kedua kompetisi Divisi Utama LPIS, Persis yang saat ini kehilangan beberapa pemain harus segera mencari pemain pengganti. Namun bagi Haryadi, dirinya siap dimainkan atau dicadangkan, baginya hasil terbaik Persis menjadi hal yang lebih utama.
“Sebagai senior di tim ini tugas saya juga membimbing para pemain muda, bersama mas Komang menguatkan motivasi pemain muda Persis. Semoga kondisi lebih baik dan terima kasih untuk Pasoepati,”pungkasnya.