Gegap gempita terjadi di tribun Pasoepati manakala tim Samber Nyawa Persis Solo meraup kemenangan besar lima gol tanpa balas dari tamunya PSCS Cilacap.
Pasoepati di tribun utara. Cuaca cerah membuat Pasoepati merasa lebih nyaman.
Kemenangan besar Persis pun disambut begitu sangat meriah dan penuh haru. Lima gol tanpa balas ke gawang PSCS merupakan rekor kemenangan terbesar bagi Persis di musim ini. Ini seolah menjadi lanjutan euforia Pasoepati setelah pada pekan sebelumnya Pasoepati juga berpesta di tempat yang sama.
Seperti apa kemeriahan Pasoepati dan Lanusmanis kemarin sore di stadion Manahan? Berikut kami sajikan beberapa rekaman foto yang menggambarkan euforia kemarin sore. Selamat menikmati sajian kami.
Di salah satu sudut tribun VIP. Mau berduaan, mengapa tidak?
Atraktif, lambaian gerak tangan Pasoepati di tribun utara.
Sujud syukur dari dirigen Sigit Omponx menyambut gol pembuka dari Ndubuisi.
Kobarkan semangat untuk Persis Solo.
Merah, merah dan merah.
Solokarta 1923. Satu wanita diantara kerumuanan beberapa pria.
Laskar Nusakambangan : “Happy Birthday Pasoepati Solo.” Thanks, sedulur!
Lanus korwil Banyumas, selamat datang di Solo.
Aksi Pasoepati di tribun timur.
Ada pocong ala laskar Nusakambangan di tribun timur.
Ratusan Lanus bertamu di stadion Manahan, penuh sahabat dan erat paseduluran.
Badut Cilacap? Salah satu aksi loyalis Lanus untuk PSCS.
Salah satu kemeriahan di salah satu sudut di tribun selatan.
Tribun selatan eksis unjuk diri.
Persis Solo sampai mati, janji Pasoepati di tribun selatan.
Burning Our Tribune, janji Pasoepati di tribun utara. (foto : Veeans Pasnet)
Penuh asap dan menyala merah di tribun utara. (foto : Veeans Pasnet)
Pesan cinta dari Pasoepati Amoeba untuk Soler dan bang Jun. (foto : Pasoepati Amoeba)
Dukungan untuk Javier Roca, masih dari tribun selatan.
Wow.. tribun selatan ada tiga komando dirigen Pasoepati.
“Happy B’Day Soler,” pesan tanda cinta dari Pasoepati di pojok tribun selatan.
Kemeriahan menyambut hasil pertandingan Persis Solo.
Srikandi Pasoepati berikan kue ulang tahun untuk Fernando Soler.
Fotografer : Adjiwae Onengisme