Tidak ada anak emas dalam tim Persis Solo, setidaknya kalimat itu terlontar dari pelatih Persis Solo, Salahudin, ketika ditanya terkait sebelas pemain utama yang akan mengisi skuatnya. Pelatih yang sukses membawa Mitra Kukar FC promosi ke Liga 1 tersebut mengaku akan memarkir pemainnya di bangku cadangan apabila tidak siap dengan strategi permainan yang dirancangnya.
Saat ini, Persis Solo dihuni banyak pemain berlabel jebolan Liga 1, bahkan sejumlah pemain yang musim lalu bermain cukup apik harus tersingkir dari persaingan tim. Manajemen Persis Solo sahih menargetkan timnya harus lolos ke Liga 1 diakhir musim ini.
Menjelang dihelatnya kompetisi Liga 2 pada pertengahan bulan depan, Salahudin terus menggenjot fisik para pemainnya. Kondisi fisik pemain yang prima memang menjadi syarat utama untuk menopang skema permainan pelatih yang mengandalkan speed and power tersebut. Salahudin memang kerap mempertontonkan permainan cepat dan bertenaga seperti halnya ketika dirinya sukses membawa Timnas Indonesia merebut medali emas Sea Games Manila tahun 1991.
Lantas bagaimana kondisi fisik pemain saat ini? Menurut pelatih fisik, Budi Kurnia, para pemain memperlihatkan progres yang bagus usai melahap menu latihan yang diberikan tim pelatih, namun diakuinya para pemain tidak dalam kondisi fisik yang sama.
“Saat ini kondisi pemain yang lama (bergabung) sudah mencapai 80-90 persen,”ungkap Budi Kurnia.
Dengan rentang waktu kompetisi yang tinggal satu bulan, tim pelatih memang harus bekerja keras membawa anak asuhnya berada dalam kondisi terbaik agar masalah cedera pemain yang menjadi momok musim lalu tidak terulang.