Kekalahan telak 0-6 Persis Solo dari Borneo FC, Kamis (20/11) sore di Samarinda ternyata menjadi perpisahan yang tidak mengenakkan bagi pemain senior asal Polokarto, Dwi Joko Suprihatin.
“Musim ini terakhir saya bermain sepakbola, sekarang saya ingin menikmati kebersamaan dengan keluarga saya,”ujar Dwi Joko.
Pemain berusia 37 tahun tersebut mengawali karir sepakbola profesional di Persis Solo sebelum akhirnya pindah ke Petrokimia Putra dan membawa tim berjuluk Kebo Giras tersebut menjadi juara Liga Indonesia.
Mengawali dan menutup karir di Persis Solo menjadi kebanggaan tersendiri bagi Dwi Joko.
“Dulu awal karir saya di Persis Solo, sekarang menutup karir di Persis Solo,”ujar pemain yang mempunyai dua anak tersebut.
Semasa menjadi pemain bola, Dwi Joko sempat memperkuat Persita Tangerang, Deltras Sidoarjo serta Persiba Balikpapan sebelum akhirnya berlabuh di Persis Solo, tempat dirinya meniti karir sepakbola.
“Dua tahun terakhir beberapa tim menawari saya untuk bergabung, namun Persis Solo menjadi pilihan saya karena hati saya ingin bermain di sini,”ungkap Dwi Joko.
Semasa di Persis Solo, Dwi Joko menjadi panutan bagi para pemain muda. Sikapnya yang rendah hati serta tidak segan berbagi ilmu membuatnya disukai para pemain.
“Sukses untuk pak Joko, senang bisa bermain bersamanya selama dua musim terakhir,”ujar Ferryanto.