Persis Solo mendapatkan sanksi dari Komdis PSSI berupa denda Rp. 15 juta dan larangan untuk suporternya memakai atribut dalam tiga laga Persis Solo ke depan. Sanksi ini didapatkan atas laporan klub PSIM Jogja yang merasa dilecehkan atas tulisan bernada kasar di papan skor Stadion Sultan Agung, Minggu (7/6/2017) sore, yang disangkakan dilakukan oleh suporter Persis Solo.
Sanksi tersebut dinilai tidak fair mengingat PSIM bukanlah tim yang tengah bertanding. Hal tersebut disampaikan oleh wakil presiden Pasoepati, Ginda Ferrachtriawan.
” Menyayangkan sanksi yang diberikan kepada Persis Solo, dan sanksi tersebut tidak fair,”tegas Ginda.
Namun meski tidak setuju atas pemberian sanksi tersebut, Ginda tetap meminta Pasoepati untuk berlaku fair menaati aturan yang telah diputuskan Komdis PSSI tersebut. Sebab jika melanggarnya, Komdis kemungkinan akan menambahkan sanksi tambahan yang bisa jadi akibatnya buruk bagi tim Persis Solo.
“Tetapi ke depan mau tidak mau kita harus mematuhi sanksi tersebut supaya tidak terkena sanksi lagi, tambah Ginda.
Di sisi lain, Ginda juga mempertanyakan hukuman komdis atas tindakan suporter PSIM yang melakukan penghadangan terhadap rombongan suporter Persis Solo. Bahkan, sewaktu perjalanan pulang ke Solo, suporter PSIM sempat bertindak brutal dengan membakar sepeda motor polisi di wilayah Gunung Kidul.
“Ya mereka juga harus mendapatkan hukuman karena kita datang ke Bantul dengan niat baik namun dalam perjalanan sudah mendapat penghadangan dan banyak ranjau paku ditebar di jalan,”ungkap Ginda.
Tidak disebutkan laga mana yang dikenai sanksi oleh Komdis, namun jika diurutkan tiga laga ke depan, Suporter Persis Solo tidak boleh beratribut saat Persis Solo menjamu PSIS Semarang, away ke Rembang serta saat partai putaran kedua di Magelang.