Mundurnya jadwal kompetisi Divisi Utama 2014 yang akhirnya dihelat pada pertengahan April tahun ini nampaknya menjadi keuntungan tersendiri bagi Persis Solo. Ya, selama dua bulan ke depan Laskar Sambernyawa punya kesempatan untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja para pemainnya saat ini.
Selama melakoni lima kali uji coba di stadion Manahan, Ferryanto dkk menorehkan hasil yang cukup positif dengan mencetak 3 kali kemenangan, satu kali hasil seri dan menelan satu kekalahan.
Namun, dibalik catatan positif selama melakoni rentetan uji coba tersebut, terselip kelemahan mencolok dalam tim Persis Solo. Lini belakang Persis Solo terlihat keropos setelah harus kebobolan 7 gol dalam dua laga terakhirnya. Jika ditotal selama laga uji coba, sebanyak 9 gol bersarang di gawang Persis Solo.
Catatan ini jelas bukan hal yang bagus jika promosi ke ISL adalah target yang diusung musim ini. Widyantoro sebagai arsitek Persis Solo benar-benar harus memutar otak guna melakukan pembenahan di semua lini sebelum kembali mengagendakan laga uji coba.
“Sepakbola menyerang yang saya bangun belum bisa diimbangi dengan defence yang baik, kekalahan melawan Persikabo jelas memberikan banyak pelajaran kepada tim ini,”ungkap Widyantoro, Senin (3/2) malam kepada PasoepatiNet.
Ya, pelatih asal Magelang tersebut memang harus berterima kasih kepada sahabat dekatnya yang kebetulan menjadi pelatih Persikabo, Kas Hartadi yang telah memberikan tekanan pada para pemain Persis Solo di tengah lapangan. Cara Persikabo menguasai permainan melalui pressing ketat dan determinasi tinggi jelas menjadi cambuk bagi Persis Solo saat tim ini seperti sudah terlena akibat rentetan hasil positif selama laga sebelumnya.
Untungnya, hal inipun disadari oleh Widyantoro. Baginya, kekalahan dari Persikabo memberinya banyak ilmu yang harus segera dia implementasikan ke dalam tim yang dilatihnya saat ini.
“Saat melawan Persela kita kecolongan dari set piece tendangan sudut, kemudian kita perbaiki dalam latihan dan pemain tidak mengulangi kesalahan serupa. Sekarang kemasukan 4 gol namun bukan dari set piece melainkan dari permainan terbuka akibat marking ke pemain lawan yang gagal dijalankan dengan baik. Tentu ini akan menjadi evaluasi menyeluruh bagi kita,”lanjutnya.
Satu kekalahan rasanya juga bukan hal yang pantas untuk dijadikan penghakiman terhadap kinerja pelatih dan para pemain. Karena dalam tim sepakbola, ada satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah betapa vitalnya peran manajemen dalam mempersiapkan tim yang akan berkompetisi dalam liga yang dikenal keras dan tanpa kompromi ini.
Perlu diingat, para pemain Persis Solo sudah melakoni lima kali laga uji coba yang akhirnya menghasilkan pendapatan kotor senilai hampir Rp. 1 Milyar tanpa status yang jelas. Artinya, status para pemain saat ini masih dalam tahap seleksi karena proses negosiasi pemain kabarnya baru akan di lakukan pada Selasa (4/2) mendatang.
“Mungkin para pemain sudah jenuh dan perlu kejelasan status mereka di Persis Solo, mereka tidak bisa disalahkan karena kekalahan atas Persikabo,”ujar sekjen Pasoepati, Anwar Sanoesi.
Kekalahan dari Persikabo sebenarnya bukanlah sebuah kiamat bagi tim Persis Solo melainkan hanya sebuah sentilan bagi seluruh elemen dalam tim ini. Dibutuhkan sinergi positif dari semua pihak yang terlibat di tim Persis Solo agar nantinya bisa menghasilkan prestasi maksimal musim ini.
“Saya rasa tim ini memang perlu sebuah kekalahan agar semua bisa belajar dan terus melakukan evaluasi. Bagaimanapun prosesnya, yang terpenting hasil akhirnya nanti baik buat Persis Solo,”terang Menkominfo DPP Pasoepati, Abidin Nacha.