Menghadapi gelaran kompetisi sepakbola Liga 1 2021/2022 yang akan bergulir pada 27 Agustus 2021 dan juga Liga 2 yang akan segera dilaksanakan setelah berjalannya kompetisi Liga 1, Asosisasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) kembali mengumumkan status tunggakan yang belum dibayarkan secara Lunas oleh Klub kepada para pesepakbola, sesuai dengan sejumlah putusan NDRC.
Untuk klub Persis Solo, APPI mengirimkan gugatan 7 Pesepakbola (dari total 18 Pesepakbola) terhadap klub PERSIS SOLO melalui NDRC Indonesia, atas tunggakan gaji klub yang belum dibayarkan kepada mereka dengan total tunggakan keseluruhan sejumlah 2.332.900.000 (Dua Milyar Tiga Ratus Tiga Puluh Dua Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah).
APPI hanya dapat mengajukan gugatan terhadap 7 dari total 18 Pesepakbola dikarenakan hanya 7 orang tersebutlah yang memiliki salinan dari kontrak mereka dengan Klub Persis Solo. 11 Pemain lainnya tidak memiliki salinan kontrak dan tidak mendapatkan akses untuk meminta salinan tersebut dari pihak Klub, karena itu tidak dapat mengajukan gugatan atas kasus mereka melalui NDRC.
Atas gugatan 7 pemain eks Persis Solo yang dilayangkan melalui APPI, manajemen baru Persis Solo memberikan tanggapan resmi sekaligus klarifikasi yang harus dijadikan acuan bagi APPI sebelum melangkah lebih jauh.
Perlu diketahui, pada 20 Maret 2021 silam PT PERSIS Solo Saestu (PSS) diakusisi oleh pemilik baru, yaitu Kaesang Pangarep, Erick Thohir, dan Kevin Nugroho. Pada proses pemindahan kepemilikan klub, ada pasal perjanjian yang disepakati oleh kedua belah pihak, yang menyatakan bahwa segala bentuk tanggungan dan tunggakan yang belum dibayarkan oleh manajamen PERSIS sebelumnya, akan menjadi tanggung jawab yang akan diselesaikan oleh Vijaya Fitriyasa.
Pada proses akusisi tersebut, Vijaya Fitriyasa juga tidak memberikan dokumen pendukung berupa kontrak pemain dan financial statement, terkait adanya tunggakan gaji pemain PERSIS pada 2020. Sehingga, pemilik baru berasumsi bahwa kewajiban sudah diselesaikan oleh manajemen lama di bawah kepemimpinan Vijaya Fitriyasa.
Namun, manajemen baru PT Persis Solo Saestu mengaku tidak akan melepas masalah, mereka berkomitmen untuk membantu para pemain untuk mendapatkan haknya yang harus dipenuhi oleh manajemen lama.
“Kita akan melakukan komunikasi dengan penggawa Persis Solo musim lalu untuk membantu mempercepat proses pemenuhan hak pemain musim lalu yang seharusnya sudah dipenuhi oleh manajemen lama yang dahulu dikomandoi oleh Vijaya Fitriyasa,”ujar Media Officer Persis Solo, Bryan Barcelona.
Lebih jauh, Bryan menilai itikad baik dari manajemen lama menjadi salah satu kunci untuk penyelesaian masalah ini, karena harus melalui sejumlah birokrasi dan legalitas yang sudah disepakati oleh pihak terkait.