Home / Opini

Senin, 24 Januari 2011 - 09:27 WIB

11 Tahun Pasoepati, Beranikah Meninggalkan Rasis?

Hampir 11 tahun yang lalu, tepatnya 9 februari 2000 lahirlah kelompok suporter asal Solo dengan Julukan pasoepati. Suporter yang kala itu menjadi semangat terbentuknya komunitas suporter di Indonesia.

Pasoepati, Sudah hampir 11 tahun menjadi ikon sepakbola kota solo

Pasoepati yang kala itu selalu hadir dengan tagline ” Sebarkan Virus Perdamaian ala Pasoepati” mendapatkan sambutan hangat dari kelompok suporter di Indonesia. Stadion Tambaksari pernah menjadi saksi bagaimana pasoepati yang santun bisa kala itu bisa di terima publik sepakbola Surabaya.

Tak hanya itu, Pasoepati juga membidani lahirnya komunitas suporter seperti The Maczman, Asykar Theking yang sampai sekarang masih eksis di Indonesia.

Apa Kabar Pasoepati

Di tengah banyaknya kerusuhan suporter  yang terjadi di sepakbola Indonesia, Pasoepati masih begitu hebatnya dengan selalu menerima hasil pertandingan Persis Solo yang memang mengecewakan.

Hebatnya, Pasoepati tidak pernah membuat kerusuhan di dalam stadion meski Persis Solo kalah di Stadion Manahan. Pembakaran bendera ataupun lemparan botol ke dalam stadion tidak terjadi lagi. Pasoepati tetap bisa menjaga kondusifitas kota solo meski tim yang di dukung kalah di kandang.

Di usia yang sudah hampir 11 tahun ini, beranikah Pasoepati merubah paradigma suporter yang selama ini identik dengan kekerasan menjadi suporter militan yang santun?

Share :

Baca Juga

Opini

PERSIS SOLO TAMPIL CIAMIK, BERIKUT ANALISANYA

Opini

MENATA MENTAL AWAYDAY SUPORTER PERSIS SOLO USAI LEBARAN

Opini

[Opini] Mengais Pemasukan Klub Dari Penjualan Tiket

Opini

Dualisme Persis Berakhir Tragis, Pasoepati Inginkan Persis Solo Hanya Satu

Opini

[Artikel Pembaca] Suara Suporter Seharusnya Dihargai

Opini

Swastanisasi Atau Buat Klub Baru?

Opini

Persis Solo Tanpa APBD, Peran Pasoepati Semakin Besar

Opini

Kopdar Pasoepati, Efektifkah?